Menariknya, Mondo menyisipkan unsur personal dirinya ke dalam video musik yang disutradarai oleh Omar Annas itu.
"Konsep video klip ini sederhana, yaitu ingin mengajak pendengar untuk mengenal sosok Mondo Gascaro lebih dalam. Bisa terlihat dalam video klip ini, Omar Annas mengajak kita ke lokasi-lokasi penting dalam pembentukan persona Mondo Gascaro," demikian yang tertulis dalam kolom keterangan video.
Disebutkan juga bahwa Mondo tumbuh besar di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. Ibunda Mondo merupakan perempuan asal Jepang, kemudian membuka bar karaoke Jepang pertama di Indonesia, bernama Shika Bar.
Shika Bar lantas membuka cabang di Melawai, sehingga kawasan itu di kemudian hari dikenal sebagai "little Tokyo."
Mondo tampak mengunjungi kawasan Melawai dalam video itu, termasuk berjalan-jalan di sekitar terminal bus Blok M.
"Seperti melewati mesin waktu, melewati segala fantasi saya terhadap musik Mondo Gascaro bersama bandnya terdahulu di tahun 2005, kembali merasakan cinta pertama saya di SMP, kembali ke seputaran Cikini, Blok M dan Pasar Senen. Video ini mencoba merekam masa kecil Mondo yang mungkin menjadi fondasi awal dalam proses bermusiknya sekarang, seperti kehidupan sehari-harinya dulu di seputaran Cikini, Jakarta Pusat," kata Omar Annas, memberi penjelasan mengenai video musik A Deacon’s Summer.
Video musik ditutup dengan kunjungan Mondo ke kawasan Senen. Sewaktu kecil, Mondo melewati malam minggu dengan menonton wayang di kawasan Senen bersama kakeknya.
Mondo mulai meninggalkan Jakarta setelah lulus SMP. Dia pergi ke Amerika Serikat untuk sekolah.
A Deacon's Summer merupakan lagu yang ditulis Mondo dari inspirasi perayaan hidupnya. Lagu tersebut juga merupakan wujud dedikasi Mondo terhadap musisi Steely Dan, yang pernah melahirkan lagu bertajuk Deacon Blues.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id