"Itu adalah momen yang sangat personal bagi saya. Saya dapat mengingat dengan jelas perasaan campur-aduk pada saat itu. Bersyukur dan bahagia meiliki teman-teman lama, tetapi pada saat yang bersamaan, saya membayangkan bagaimana rasanya pergi ke luar negeri meninggalkan mereka," kata Alex.
Lagu "Time Machine" punya ikatan emosinal yang kuat terhadap Alex, dan dia mempersembahkan lagu itu kepada para sahabat dan keluarga yang telah mengisi kehidupannya. Alex terlibat penuh dalam pembuatan lagu ini, dari penciptaan sampai produksi.
"Saya baru belajar main gitar waktu menulis 'Time Machine,' dan saya sangat suka John Mayer. Sejujurnya, lagu (John Mayer) 'Stop This Train' sangat menginspirasi lagu ini," tukas Alex, dilansir dari keterangan pers.
Alex melakukan debut profesional sebagai musisi pada Java Jazz Festival 2019. Saat itu dia tampil bersama Otti Jamalus dan Yance Manusama. Otti turut membantu Alex dalam penggarapan "Time Machine" dengan terlibat dalam pengisian instrumen piano.
"Saya ingin memastikan bahwa lagu ini sesuai dengan selera personal saya dan kualitas sound-nya sesuai dengan keinginan saya. Seluruh bagian lagu ini sangat berarti bagi saya," tukas Alex yang saat ini tercatat sebagai mahasiswi musik di University of Melbourne.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
