Institut Humor Indonesia Kini (IHIK) membuat Podcast IHIK3 untuk mensosialisasikan kajian humor dengan cara yang lebih kekinian dan ringan. CEO IHIK Podcast Novrita Widiyastuti mengaku telah menyiapkan konten berdasarkan buku kajian humor yang dimiliki IHIK.
"IHIK sendiri punya lebih dari 2.000 buku kajian humor, jadi kami cari yang paling kami mengerti, sudah pernah kami baca, dan menarik untuk dibahas,” kata Novrita kepada Medcom.id.
IHIK3 membicarakan berbagai kajian humor yang kebanyakan belum banyak dibahas oleh masyarakat. Mereka mambawakan sesuatu yang baru dengan cara pembawaan yang menarik sehingga masyarakat pun terhibur.
Novrita menyatakan ingin memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa komedi memiliki esensi dan muatannya sendiri, tidak hanya asal-asalan. Sehingga konten yang IHIK buat juga akan berisi ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi pendengarnya.
"Mungkin orang menyangkanya humor dan komedi itu sesuatu yang gampang, sesuatu yang asal-asalan dan bercanda tapi itu punya muatan tersendiri juga,” lanjutnya.
Timnya selalu membedah dan mengonsep topik yang akan mereka bahas di konten podcast mereka. Walaupun begitu, IHIK pun tetap memiliki caranya tersendiri dalam menyampaikan informasi. Sehingga hal-hal yang disampaikan memiliki manfaat dan tidak membosankan bagi para pendengarnya.
"Kami enggak mau buat satu pola karena kita pengen yang dengerin itu memang menemukan sesuatu yang baru terus setiap mendengar episode kami," ucapnya.
IHIK3 berusaha semaksimal mungkin untuk bisa selalu telihat baru, selalu bersemangat, dan selalu menginspirasi. Mereka ingin masyarakat bisa belajar dari konten mereka namun juga tetap menghibur diwaktu yang bersamaan.
Podcast yang membahas kajian komedi tersebut sudah mengunggah konten pertamanya dengan judul “Bisakah Tawa Jadi Pandemi?” pada 25 Oktober 2021 di Podme. Sementara untuk konten selanjutnya akan diunggah setiap hari Senin di platform Podme.
(Aulya Syifa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News