Dengan sikap tegas, Chris Martin menyatakan ketidakpercayaan Coldplay terhadap terorisme, penindasan, dan penjajahan. Di depan puluhan ribu penonton yang hadir, ia menekankan hak setiap individu untuk merdeka dan menentukan jalan hidupnya sendiri.
"Sebagai sebuah band, kami tidak percaya pada terorisme, atau penindasan, atau pun penjajahan. Kami percaya setiap orang berhak untuk menjadi dirinya sendiri," ujar Chris.
| Baca juga: Kesan Pertama Coldplay Konser di Jakarta, Chris Martin: Kami Akan Kembali! |
Chris Martin juga menggambarkan keprihatinan dan kepedihan pribadinya terhadap kondisi dunia saat ini. Ia mengakui rasa cemas dan empati terhadap berbagai tragedi yang melanda dengan menyebutkan situasi di Timur Tengah, Kongo, dan wilayah lain yang mengalami ketidakstabilan. Chris Martin dan personel lainnya juga mengajak penonton untuk mengirimkan cinta dan doa kepada siapa pun dan di mana pun orang itu berada.
"Kami juga penuh perasaan atas apa pun yang sedang terjadi di seluruh dunia, di Timur Tengah, di Kongo, dan berbagai tempat lainnya," ujarnya.
Malam yang penuh semangat itu diwarnai dengan 22 lagu hits seperti "Adventure of a Lifetime", "Paradise", "Viva la Vida", "Hymn for the Weekend", "Everglow", "Yellow", "Something Just Like This", "My Universe", "A Sky Full of Stars", dan "Sparks".
| Baca juga: Deretan Artis Indonesia Nonton Konser Coldplay di Jakarta, Ada Anji hingga Najwa Shihab |
Namun, malam itu juga diramaikan dengan kehadiran band asal Indonesia, Maliq & D'Essentials, sebagai penampil kejutan. Keduanya menyuguhkan kolaborasi istimewa dengan membawakan lagu "Senja Teduh Pelita." Sebagai penutup, Coldplay menyanyikan lagu-lagu andalannya seperti "Humankind", "Fix You", dan "Biutyful."
(Annisa Febyriana)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
