White Shoes & The Couples Company tampil sebagai penutup perayaan satu dekade Irama Nusantara (Foto: Medcom)
White Shoes & The Couples Company tampil sebagai penutup perayaan satu dekade Irama Nusantara (Foto: Medcom)

Dari Mondo Gascaro hingga White Shoes & The Couples Company Tutup Perayaan Satu Dekade Irama Nusantara

Agustinus Shindu Alpito • 16 Oktober 2023 08:31
Jakarta: Sekstet pop asal Jakarta, White Shoes & Couples Company (WSATCC), menutup Rangkaian Irama: Satu Dekade Irama Nusantara, sebuah rangkaian acara yang terdiri dari pameran arsip, diskusi musik, konferensi arsiparis budaya populer, dan festival musik.
 
WSATCC tampil dengan membawakan set lagu daerah dan juga lagu-lagu yang terinspirasi dari perjalanan industri musik Indonesia. WSATCC membuka panggung dengan lagu lawas “Aksi Kucing” ciptaan Oey Yok Siang yang populer pada era ‘50-an. Kemudian disusul dengan lagu "Matahari" yang liriknya menyebut musisi-musisi legendaris, dan "Hidup Hanya Sekali" yang liriknya diambil dari puisi Chairil Anwar.
 
WSATCC juga membawakan lagu-lagu daerah, antara lain “Lembe Lembe”, “Tjangkurileung”, dan “Tam Tam Buku.” Repertoar dari WSATCC merepresentasikan potret budaya populer dekade ‘50-an dan ‘60’an dimana banyak penyanyi dan grup musik Indonesia membawakan lagu-lagu daerah.

“Sepuluh tahun lalu kami rekaman di Lokananta, Solo. Spesial bagi kami karena kami merekam lagu-lagu daerah. Ternyata banyak lagu daerah yang bagus dan diaransemen musisi Indonesia ‘60 sampai ‘70-an, dan itu memberikan inspirasi bagi kami,” kata Yusmario Farabi, gitaris WSATCC.
 
Selain WSATCC, festival Irama Berdendang yang menjadi perayaan satu dekade yayasan pengarsipan musik populer Indonesia, Irama Nusantara, juga menampilkan Batavia Collective berkolaborasi dengan Fariz RM, The Panturas, Endah N Rhesa, Bangkutaman, Nonaria, Louis Monique - Gallaby - Gusty Pratama, dan Mondo Gascaro. Seluruh penampil membawakan karya-karya musisi Indonesia dari masa lalu dengan pendekatan kreatif hari ini.
 
“Kami bukan sekadar membawakan lagu musisi lampau, tetapi inilah musik Indonesia. Karena ini roots kita, dari musik populer maupun umum. Kita enggak akan bisa ke mana-mana kalau kita enggak tahu roots-nya. Apa yang dilakukan Irama Nusantara selama sepuluh tahun ini sangat bernilai,” kata Mondo Gascaro.
 
Irama Nusantara adalah yayasan nirlaba yang fokus pada pengarsipan digital musik populer Indonesia. Berdiri sejak tahun 2013, yayasan ini telah mengarsipkan 7.870 rilisan (data 17 Agustus 2023). Rilisan yang diarsipkan berasal dari dekade 1920-an hingga 2000-an, serta berbagai media massa dan pustaka terkait industri musik populer Indonesia. Ragam arsip musik dan pustaka Irama Nusantara dapat diakses melalui situs wwww.iramanusantara.org

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ASA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan