Namun, dalam wawancara terbaru, NewJeans dengan tegas membantah rumor tersebut, mengungkapkan bahwa semua keputusan mereka diambil secara kolektif.
Hanni, salah satu anggota NewJeans, menanggapi tuduhan tersebut dengan menekankan bahwa usia muda mereka sering digunakan untuk meremehkan keseriusan mereka.
"Karena kami masih sangat muda, dalam beberapa hal, itu adalah cara mudah untuk meremehkan fakta bahwa kami sebenarnya berusaha melakukan sesuatu tentang masalah ini," kata Hanni, dikutip dari saluran YouTube BBC News Korea, pada Kamis, 27 Maret 2025.
| baca juga: |
Ia menegaskan bahwa usia tidak menentukan tingkat kepedulian atau keseriusan mereka dalam menghadapi situasi ini.
"Kami selalu berkata satu sama lain, jika satu orang tidak ingin melakukannya, kami tidak akan melakukannya. Harus kami berlima yang setuju untuk melakukannya,” Ujar Hanni.
Anggota NewJeans yang lain, Danielle, mengungkapkan bahwa ia telah memendam perasaan selama tahun 2024, terutama saat persiapan comeback.
"Pada tahun 2024, ketika saya mengalami situasi itu sendiri, saya benar-benar, saya tidak tahu, saya benar-benar berusaha untuk tetap diam tentang segalanya," jelas Danielle.
Namun, emosi yang tertekan akhirnya mendorong mereka untuk berbicara secara terbuka tentang pengalaman mereka kepada publik.
Konflik ini bermula dari pengumuman NewJeans pada 28 November 2024 yang menyatakan niat mereka untuk mengakhiri kontrak dengan ADOR dengan alasan pelanggaran kontrak. Kemudian ADOR mengajukan gugatan untuk mengkonfirmasi keabsahan kontrak dan mencegah NewJeans melakukan kegiatan independen.
Pada 21 Maret 2025, Pengadilan Distrik Pusat Seoul mengabulkan permohonan ADOR, melarang NewJeans melakukan kegiatan independen.
Sebagai respons, NewJeans, yang kini menggunakan nama NJZ, mengumumkan hiatus setelah penampilan mereka di ComplexCon Hong Kong pada 23 Maret 2025, untuk menghormati putusan pengadilan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
