"Ya sudah lah ya, pada akhirnya TERIMA KASIH Shin Tae-yong (STY)!" cuit mamat lewat akun X @MamatAlkatiri.
Dalam cuitan berikutnya, Mamat menyampaikan harapannya agar federasi PSSI dan masyarakat Indonesia memberikan perlakuan yang adil kepada pelatih baru Timnas Indonesia yang menggantikan Shin Tae-yong.
"Hanya berharap pelatih baru diperlakukan dengan adil. Hal-hal begini sudah pernah terjadi pada RD (Rahmat Darmawan), Luis Milla dan sekarang justru STY," ungkap Mamat.
Komika berusia 32 tahun itu memahami alasan PSSI memilih pelatih yang familiar dengan iklim sepak bola Eropa, mengingat banyak pemain naturalisasi Indonesia kini merumput di klub-klub Eropa.
"Mungkin betul pelatih baru dari eropa akan cocok dengan pemain diaspora kita karena dari tempat yang sama," sambungnya.
Namun, Mamat Alkatiri kembali mengkritisi apakah pelatih Eropa benar-benar memahami karakteristik pemain Indonesia dan lawan-lawannya di Asia, khususnya di Asia Tenggara, yang memiliki perbedaan signifikan dalam kultur dan gaya permainan dibandingkan dengan Eropa.
"Tapi apakah pelatih baru memahami lawan-lawan di Asia bahkan Asia Tenggara ini?" lanjut Mamat.
Mamat juga mengekspresikan keraguannya tentang apakah pelatih Eropa akan mampu memahami gaya permainan pemain lokal Timnas Indonesia yang berkembang di Liga 1, mengingat level kompetisi yang ada masih jauh tertinggal dibandingkan dengan liga-liga sepak bola di negara lain.
"Apakah juga pelatih baru memahami pemain Timnas yang berkembang di Liga 1," lanjutnya.
Namun, terlepas dari apa yang akan terjadi dengan Timnas Indonesia ke depannya, Mamat menegaskan bahwa ia akan terus memberikan dukungan penuh dan akan selalu menyimpan cinta dan kesetiaan di hatinya untuk Timnas Indonesia.
"Apapun yang terjadi, apapun keadaannya Timnas selalu ada hati!" tutup Mamat Alkatiri.
(Basuki Rachmat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
