Sindiran tersebut disampaikan oleh Ari Lasso melalui unggahan terbaru di akun Instagram pribadinya, lengkap dengan menampilkan foto room refreshment miliknya yang sederhana: hanya berisi air mineral, buah naga, serta beberapa snack ringan seperti Genji Pie dan Fitbar.
“Kesederhanaan adalah kunci, dan kita adalah musisi, bukan pemanfaat situasi,” tulis Ari Lasso dalam caption unggahannya.
Pelantun lagu "Hampa" itu pun menegaskan bahwa kebutuhan yang sederhana sudah cukup untuk mendukung penampilannya di atas panggung.
| Baca juga: Salah Lirik Nyanyikan Indonesia Raya, Penyanyi Senior Rita Butar Butar Jadi Sorotan |
Bahkan jika ada snack favorit yang tak disediakan oleh pihak promotor, Ari pun tidak keberatan untuk membelinya sendiri di minimarket.
"Kalau saya pengin sesuatu, saya beli sendiri. Misal kayak Soyjoy, dark coklat & almond, dan lain-lain," tambahnya.
Lewat unggahannya tersebut, mantan vokalis Dewa 19 itu juga membagikan refleksi dari pengalamannya selama lebih dari 3 dekade berkarier di industri musik. Ia mengaku tidak merasa perlu untuk membuat riders yang berlebihan atau bersikap semena-mena saat menghadapi kesalahan kecil dari pihak EO (Event Organizer) atau promotor.
"EO atau promotor bukan lah badan yang harus kita peras, namun adalah partner. Tanpa mereka, 'roda tidak berjalan lancar'," tegas Ari Lasso.
Musisi berusia 52 tahun itu pun sedikit merasa geram melihat kelakuan para musisi-musisi baru kerap meminta riders berlebihan, yang dianggapnya sebagai perilaku "aji mumpung".
"Dari dulu hingga kini suka senyum kecut, ketawa miris, melihat perilaku adik-adik band atau musisi yang 'sedang bersinar' riders atau room refreshment-nya mboten-mboten mawon (ada-ada aja)," ungkap Ari Lasso.
| Baca juga: Usai My Chemical Romance, Hammersonic 2026 Siapkan Band Internasional Lain ke Jakarta |
"Suka mengurut dada, kayak ada 'aji mumpung,' mumpung lagi di atas. Dik adik, ada yang jauh lebih penting dari itu semua, yaitu manajemen diri yang ketat, tim produksi yang solid, manajemen yang komunikatif dan adaptif dengan situasi dan kondisi," lanjutnya.
Sebagai penutup, Ari Lasso pun memberikan sedikit wejangan bagi para musisi muda yang dianggapnya kerap berlebihan meminta riders.
"Tulisan ini lebih kepada Self Reminder, bahwa di atas itu memang enak, tapi jatuh terbanting juga sangat menyakitkan," tutup Ari Lasso penuh makna.
(Basuki Rachmat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
