Unggahan yang dibagikan pada Minggu, 28 Desember 2025 tersebut berawal dari cuplikan video seseorang yang membagi satu mi instan untuk empat orang. Visual itu langsung menyentuh memori perempuan asal Surabaya itu tentang kehidupannya dahulu.
Ia mengungkapkan, masa kecilnya dilalui dalam lingkup ekonomi keluarga yang amat terbatas. Setiap hari diwarnai oleh upaya penghematan dan keprihatinan untuk memenuhi kebutuhan pokok.
"Yang paling inget dulu, papa pernah pulang bawa nasi goreng sebungkus, dimakan keroyokan berlima (papa gak ikut makan)," kenang pelantun hit “Sayang” itu.
Sang ayah dengan rela hati memastikan anak-anaknya kenyang, sementara dirinya sendiri memilih untuk tidak menyantap seporsi pun.
Tak berhenti di situ, menu sehari-hari di rumah mereka pun sangat minim. Seringkali, hidangan yang tersaji hanyalah nasi putih yang disiram air panas dan ditaburi sedikit garam.
"Dan satu lagi, kita sekeluarga sering banget makan nasi putih dikasih garam + air panas," tutur Via. Ia menambahkan bahwa lauk tambahan seperti kerupuk pun kerap tak tersedia.
Namun, kondisi serba kekurangan itu justru tidak dirasakan sebagai sebuah penderitaan olehnya saat kecil. Dalam ingatannya, masa itu justru dipenuhi dengan rasa syukur dan kecukupan.
"Tidak ada keluhan yang keluar dari mulut kecilku saat itu. Hebatnya dulu, semua terasa cukup dan tidak kekurangan," ungkapnya.
(Maulia Chasanah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
