Pelantun lagu “Price Tag” itu mengaku ragu untuk membagikan kondisi kesehatannya kepada publik. Namun Jessie J mengingat para penggemar dan orang-orang yang peduli terhadapnya.
“Saya ingin membagikannya kepada penggemar dan orang-orang yang peduli pada saya, dan juga karena saya memang suka berbagi. Saya selalu membagikan semua yang saya alami dalam hidup saya,” ungkap Jessie J dalam video yang diunggahnya.
Ia mengatakan kanker payudara stadium awal didiagnosis sebelum perilisan lagu barunya bertajuk “No Secrets” pada 25 April lalu. Jessie J pun telah menjalani berbagai tes demi kesehatannya.
| baca juga: Dirawat di Rumah Sakit, Jaja Miharja Menangis Dijenguk Ruben Onsu |
Penyanyi asal Inggris ini terdengar optimis sembuh dari sel kanker yang ada di payudaranya. “Saya ingin menekankan kata 'awal' di sini. Kanker itu tidak menyenangkan dalam bentuk apapun, tapi saya berpegangan pada kata 'awal,” ujar Jessie J.
Setelah ini, ia ingin transparan dan jujur mengenai diagnosis kanker payudaranya dengan publik, terutama para penggemarnya. Meskipun Jessie J merasa masih belum sepenuhnya mampu memproses emosinya sendiri.
“Pertama, karena, secara egois, saya tidak cukup membicarakannya," ucap Jessie J.
"Saya tidak memprosesnya karena saya bekerja sangat keras. Saya juga tahu betapa berbagi pengalaman di masa lalu telah membantu saya dengan orang lain yang memberikan cinta dan dukungan mereka, serta cerita mereka sendiri,” lanjutnya.
Diketahui bahwa dalam dekat ini Jessie J akan tampil di Capital Summertime Ball 2025, yang digelar di Stadion Wembley, London, pada Minggu, 15 Juni mendatang. Ia pun berencana untuk melakukan operasi kanker payudara setelahnya.
“Saya akan menghilang sebentar setelah Summertime Ball untuk menjalani operasi saya, dan saya akan kembali dengan payudara besar dan lebih banyak musik,” pungkas Jessie J.
Sebagai informasi, kanker payudara adalah penyakit di mana sel-sel abnormal tumbuh tidak terkendali di jaringan payudara, biasanya dimulai dari saluran susu atau kelenjar susu. Penyebabnya belum pasti, tetapi sering dikaitkan dengan faktor genetik (seperti gen BRCA1/2), usia, riwayat keluarga, paparan hormon, obesitas, dan gaya hidup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
