NJZ. (Foto: Instagram/@newjeans_official)
NJZ. (Foto: Instagram/@newjeans_official)

Perselisihan NJZ dengan Ador Masih Berlanjut

Elang Riki Yanuar • 24 Februari 2025 13:00
Jakarta: Kementerian Ketenagakerjaan dan Perburuhan Korea Selatan menolak klaim yang diajukan oleh mantan pegawai Ador terhadap CEO Ador, Kim Joo-young.
 
Menurut laporan Chosun Biz pada 24 Februari (KST) dikutip dari All K-pop, Kantor Regional Ketenagakerjaan dan Perburuhan Seoul memutuskan untuk menutup kasus tersebut tanpa tuntutan, dengan alasan kurangnya bukti untuk menetapkan adanya pelecehan di tempat kerja.
 
Kasus ini bermula ketika mantan pegawai Ador, yang diidentifikasi sebagai A, mengajukan pengaduan setelah dirinya menjalani audit internal.

A sebelumnya diketahui menghubungi pengiklan tanpa melibatkan Ador, meskipun kontraknya masih berlaku setelah NJZ mengumumkan pemutusan kontrak secara sepihak. Hal ini membuat Ador melakukan investigasi terhadap tindakan yang dianggap sebagai ketidakpatuhan tersebut.
 
Dalam wawancara dengan media, A mengklaim bahwa dirinya diundang untuk konsultasi kerja, tetapi justru diberikan perintah menunggu dan diminta segera mengembalikan laptopnya. Ia juga menyatakan bahwa dirinya harus menunggu sekitar tiga jam untuk mendapatkan kembali perangkat tersebut, yang menurutnya merupakan bentuk penahanan ilegal.
 
baca juga: ADOR Minta Media Tetap Pakai Nama 'NewJeans' dalam Pemberitaan

 
Selain itu, A mengaku dipaksa menyerahkan ponsel pribadinya tanpa dasar hukum yang jelas. Ketika ia mencoba mencadangkan data kerja di penyimpanan daring perusahaan dan memformat laptopnya yang disebutnya hanya berisi data pribadi Ador menanggapi dengan melakukan investigasi lebih lanjut.
 
Sebelumnya, NJZ juga mengungkapkan bahwa beberapa manajer yang bertanggung jawab atas jadwal dan direktur pertunjukan mengalami perlakuan serupa, dengan laptop mereka disita oleh Ador dan HYBE tanpa pemberitahuan. Mereka menyatakan bahwa tindakan tersebut sangat sulit untuk dipahami.
 
Namun, Ador membantah tuduhan tersebut, menyatakan bahwa mereka telah memberikan kesempatan kepada A untuk menjelaskan tindakannya, tetapi ia menolak semua wawancara. Mereka juga menepis klaim penahanan ilegal dan menyebut bahwa laptop yang digunakan A telah diformat dengan cara yang membuat pemulihan data menjadi tidak mungkin.
 
Selain kasus ini, Kementerian Ketenagakerjaan dan Perburuhan sebelumnya juga menutup pengaduan lain yang diajukan oleh mantan wakil presiden Ador terhadap manajemen HYBE, serta petisi dari penggemar NJZ terkait dugaan pelecehan di tempat kerja terhadap Hani.
 
Dalam kasus Hani, kementerian menilai bahwa statusnya lebih sebagai mitra kontrak daripada karyawan, sehingga tidak termasuk dalam perlindungan Undang-Undang Standar Ketenagakerjaan.
 
Dengan tiga kasus yang semuanya ditutup tanpa dakwaan, perselisihan antara NJZ dan Ador kini memasuki babak baru di ranah hukum.
 
Pada 7 Maret mendatang, pengadilan akan menggelar sidang awal terkait permohonan perlindungan status agensi dan kontrak iklan lima anggota yang diajukan Ador.
 
Sementara itu, persidangan pertama untuk menentukan keabsahan kontrak eksklusif dijadwalkan berlangsung pada 3 April.
 
(Nithania Septianingsih)
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan