“Aku merasa begitu sempit dan terjebak dalam gambaran perempuan yang lurus dan konvensional,” ujar penyanyi yang kini berusia 28 tahun itu.
Proses pencariannya dimulai dari hal-hal sederhana, seperti saat ia menyadari bahwa ia tidak selalu nyaman mengenakan pakaian perempuan saat sesi pemotretan. Hal serupa juga terjadi pada riasan wajah. Kini, ia lebih memilih pendekatan yang ringan, layaknya perawatan wajah pria.
“Jangan terlalu berlebihan. Kalau tidak, aku justru merasa tidak bisa mengekspresikan diriku sendiri,” katanya.
Sebelumnya, dalam wawancara dengan Rolling Stone, Lorde sempat mengungkap bahwa ia merasa berada “di tengah-tengah” secara gender, dan menyebut dirinya “perempuan, kecuali di hari-hari ketika aku adalah laki-laki”.
baca juga:
|
Penampilan Lorde di Met Gala 2025 juga mencerminkan perubahan ini. Ia tampil mengenakan cummerbund, aksesori klasik pria, sebagai isyarat halus atas ekspresi gendernya yang kian berkembang.
Meski belum sampai pada satu titik akhir, Lorde merasa bahwa perjalanan ini telah membawa dampak besar dalam hidupnya. “Aku merasa lebih luas, lebih bebas. Pandanganku soal apa itu keindahan juga berubah total. Dan aku siap terus menjalaninya," katanya.
Lorde baru saja merilis album studio keempatnya, Virgin, pada akhir Juni lalu, sebuah karya yang mungkin juga mencerminkan kebebasan baru dalam hidup dan dirinya.
(Adinda Vinka Annisa Putri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News