Produsen fesyen bermerek berbondong-bondong membuka gerai di Indonesia dengan harga jual lebih murah dibanding negara lain.
Ini bukan sembarang klaim. Ellen Hidayat, Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DPD DKI Jakarta, membeberkan bahwa harga sebuah item fesyen bermerek di Indonesia bisa lebih murah hingga 15 persen dibandingkan Singapura dan Hong Kong untuk jenis produk yang sama.
"Karena di Indonesia pada saat dia menentukan harga sebuah barang branded, misal harga 'x', lalu tiba-tiba di dolar Singapura naik. Jadi saat kita membeli, sudah naik duluan di sana, tapi di sini enggak karena rupiah lemah. Misal, saya beli baju di sini Rp500 ribu, di Singapura mungkin Rp550 ribu. Selisih ini dikarenakan perbedaan kurs," jelas Ellen pada jumpa pers yang digelar di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Selasa (17/6/2014).
Direktur Pakuwono Group Stefanus Ridwan yang membawahi beberapa mal di Jakarta, seperti Kota Kasablanka dan Gandaria City, mengungkapkan bahwa untuk barang fesyen bermerek di Indonesia lebih murah, tetapi tidak untuk barang-barang elektronik seperti ponsel pintar.
Guna mendorong daya beli masyarakat di dalam negeri, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama APPBI dan Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia, menggelar acara tahunan Festival Jakarta Great Sale (FJGS) 2014.
FJGS 2014 diikuti 75 mal di seluruh wilayah Jakarta dengan beberapa acara pendukung, seperti midnight sale dan undian berhadiah mobil untuk mereka yang mengikuti dan berpartisipasi aktif pada acara ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News