Fotografer muda berbakat Rio Wibowo, dengan genius berhasil menjembatani antara karya seni dengan kebudayaan. Bersama Galeri Indonesia Kaya dan Grand Indonesia, ia melakukan kolaborasi fotografi tematik bertajuk Alkisah.
Pria yang mengenal fotografi sejak 10 tahun lalu ini mengaku tertantang untuk memadukan teknik fotografi dengan imajinasi. Ia pun mempresentasikan kebudayaan asli Indonesia seperti legenda, cerita rakyat, dan dongeng sebagai tema besar dalam karyanya.
"Bagi seorang fotografer itu, tantangan terbesarnya bukan mengambil foto wanita cantik atau pria ganteng. Tapi bagaimana membuat orang yang biasa-biasa saja menjadi good looking atau fotogenik. Maka dari itu, tanggal 10 kemarin aku menyelenggarakan pameran foto yang bertemakan Alkisah," tutur Rio kepada Yovie Widianto saat taping program IDEnesia.
Digarap selama dua bulan, Alkisah melibatkan 57 aktor, aktris dan selebriti, serta 15 perancang busana, enam penata gaya, serta 12 make-up artist. Pameran foto Alkisah diadakan di Atrium Grand Indonesia hingga 23 Agustus 2015.
Rio mengangkat 17 cerita rakyat, mulai dari yang terkenal maupun tidak. Namun, lebih banyak diangkat cerita rakyat dari Pulau Jawa karena jumlahnya banyak dan masyarakat lebih familiar.
Menurut Rio, awalnya proyek fotografinya ini tak ubahnya mimpi. Ia tak membayangkan bagaimana caranya mengumpulkan puluhan pesohor untuk difoto dengan tema dongeng klasik Nusantara.
Begitu proyek yang dinamai Rio Motret dimulai, banyak artis dan public figure sukarela berpartisipasi tanpa dibayar. Walau ada juga yang menolak karena jadwal pemotretan tidak cocok.
Titi Dwijayanti atau biasa disapa Titi DJ, salah satu diva yang terlibat dalam proyek Alkisah, menyatakan senang bisa diajak dalam proyek Rio. Titi terlihat saat sesi foto dengan Rafi Ahmad yang tema cerita rakyat Sangkuriang dan Dayang Sumbi.
"Foto dengan dia hasilnya memuaskan. Saya merasa cantik banget difoto sama dia, gak deg-degan. Konsep apapun saya gak berpikir dua kali. Makanya saat diajak ikut proyeknya dia, aku mau. Bagi aku, dia keren banget," ujar Titi DJ.
Titi berharap, Alkisah karya Rio bisa membangkitkan budaya Indonesia kembali. Sehingga pemuda Indonesia bisa terinspirasi dalam berkarya.
"Berawal dari mimpi, kalau generasi muda kita sudah mulai melupakan cerita rakyat dan budaya barat sudah mendominasi. Padahal kita sendiri punya cerita yang sama kerennya dengan mereka," tutur Rio.
Dengan ide hebatnya, banyak kalangan berasumsi Alkisah membutuhkan dana besar dalam produksinya. Hal tersebut dengan tegas ditepis Rio.
"Aku beruntung di suport oleh semuanya. Disini proyeknya tidak dibayar. Jadi ini proyek cinta yang disuport oleh Galeri Indonesia Kaya, Bakti Budaya Djarum Foundation, dan Keren Indonesia," tutup Rio.
Ingin tahu lebih lengkap perbincangan Yovie Widianto Rio Wibowo? Simak dalam program IDEnesia di Metro TV pada Kamis (13/8/2015) pukul 22.30 WIB. Jangan lupa, ikuti kuis IDEnesia dan Galeri Indonesia Kaya dengan follow twitter @IDEnesiaTwit atau @IndonesiaKaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News