CEO Juni Records, Adryanto Pratono, mengatakan bahwa konser yang bertajuk Untungnya Untungnya ini menggunakan teknologi imersif dari perusahaan pengeras suara L-Acoustics.
"Jadi, Graha Bhakti Budaya semenjak dipugar, dia punya teknologi imersif. Di sini memasang sound dari L-Acoustics dengan imersif sound teknologi namanya L-ISA. Kita pakai teknologi itu di malam ini," kata Adryanto Pratono, di Menteng, Jakarta Pusat, sebelum konser dimulai.
Menurutnya, ada persiapan khusus yang dilakukan sebelum konser dimulai. Hal ini bertujuan agar para penonton bisa merasakan sensasi yang berbeda.
| baca juga: Harga Tiket Konser NCT DREAM di JIS, Termurah Rp1,4 Juta |
"Kita maksimalin ada pre-production sound-nya sebelum hari ini supaya L-ISA itu berasa. Jadi akan ada feel yang berbeda ketika Bernadya mau mainkan set satu dengan set lainnya karena ada teknologi itu," ucap Adryanto Pratono.
"Kita manfaatkan teknologi imersif itu malam ini untuk Bernadya," lanjutnya.
Adryanto Pratono juga mengungkap bahwa teknologi L-ISA yang dimiliki oleh Graha Bhakti Budaya menjadi salah satu alasan gedung tersebut digunakan sebagai tempat konser Bernadya.
"Sebenernya salah satu alasannya di sini adalah karena salah satu gedung di Jakarta, gedung pertunjukan yang punya teknologi L-ISA itu," ungkap Bernadya.
Konser Babak Penutup: Untungnya Untungnya semakin spesial karena setengah dari lagu yang akan dibawakan oleh Bernadya telah diaransemen ulang.
"Ada 6 atau 7. Pokoknya setengah dari laguku diaransemen ulang," tutur Bernadya.
Konser ini digelar sebagai bentuk perayaan album perdana Bernadya yang bertajuk Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan yang dirilis pada 23 Juni 2024. Album ini memuat sebanyak 8 lagu, termasuk "Kata Mereka Ini Berlebihan" dan "Untungnya, Hidup Harus Terus Berjalan."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
