Ekspansi ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang Antara Suara untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat pertumbuhan industri musik di Asia Tenggara, sekaligus menjawab meningkatnya minat penonton lintas negara terhadap konser dan festival musik Indonesia.
Dengan ekspansi tersebut, Antara Suara akan membangun jaringan kemitraan strategis dengan promotor regional, festival, venue, dan mitra kreatif di berbagai negara Asia Tenggara. Konser luar negeri perdana mereka akan segera diumumkan dalam waktu dekat. Kolaborasi ini diharapkan menjadi katalis bagi pertumbuhan industri musik lintas negara sekaligus menciptakan nilai ekonomi baru bagi ekosistem musik Indonesia.
CEO Antara Suara, Andri Verraning Ayu, menjelaskan bahwa langkah ekspansi ini bukan sekadar perluasan operasi bisnis, tetapi juga misi budaya dan identitas.
(CEO Antara Suara Andri Verraning Ayu. Foto: dok. Antara Suara)
“Tahun depan, Antara Suara tidak hanya di Indonesia saja. Kami ingin membawa musisi Indonesia tur ke luar negeri — insyaallah ke Malaysia dan Singapura. Banyak musisi Indonesia selama ini konser di luar negeri dengan promotor asing, dan banyak promotor luar datang ke Indonesia untuk mencari artis. Aku berpikir, kenapa tidak kita yang membawa artis Indonesia sendiri ke luar negeri?” ujar Ayu.
Menurut Ayu, pengalaman Antara Suara saat menggelar tur “Tunggu Aku Di” bersama Sheila On 7 menjadi salah satu faktor pendorong keputusan ekspansi ini.
“Ternyata waktu kami bikin konser Sheila On 7 di lima kota, ada sekitar 20 persen penontonnya berasal dari Malaysia. Kami sempat berpikir, luar biasa, fans-nya rela datang ke Indonesia dan travelling hanya untuk menonton konser itu. Dan itu baru data dari Antara Suara — karena faktanya, banyak festival besar di Indonesia juga memiliki penonton dari Malaysia dan negara lain,” jelasnya.
Rangkaian konser Tunggu Aku Di sendiri berhasil menarik 20.000 hingga 25.000 penonton di tiap kota (terdapat lima kota yang disinggahi dalam seri tur ini), menjadikannya salah satu tur musik paling masif di Indonesia pada 2024.
Ayu menambahkan bahwa langkah ekspansi ke Malaysia dan Singapura tidak hanya soal membuat pesta musik, tetapi juga pendekatan konseptual terhadap bagaimana musisi Indonesia tampil dan dipersepsikan di luar negeri.
“Kami tidak ingin musisi Indonesia di sana tampil seadanya. Harus ada konsep yang kuat. Kami akan bawa sendiri konsep, tim, dan standar produksi dari Indonesia. Akan ada kantor dan tim lokal di sana, tapi nama dan branding tetap Antara Suara. Harapannya, ketika orang mendengar nama Antara Suara, mereka tahu ini promotor dari Indonesia — dengan kualitas dan identitas yang khas.”
Sejak berdiri, Antara Suara dikenal sebagai promotor dengan visi artistik kuat dan standar produksi tinggi. Portofolionya mencakup konser Dewa 19, Sheila On 7, Hindia, .Feast, D’Masiv, RAN, hingga Seringai, serta sejumlah festival nasional seperti Swara Prambanan, Suara Tana Timur, dan Jakarta Music Con.
Baca Juga :
Jadwal Konser dan Festival Musik November 2025: BLACKPINK, Rich Brian, Clean Bandit, hingga Maher Zein
“Kami ingin membawa pengalaman musik Indonesia yang autentik dan berkelas ke audiens yang lebih luas. Ini bukan sekadar ekspansi geografis, tetapi perluasan nilai, bagaimana musik Indonesia bisa bersaing di level regional dengan identitas yang kuat,” tambah Ayu.
Dengan langkah strategis ini, Antara Suara memproyeksikan pertumbuhan bisnis signifikan melalui penyelenggaraan konser, tur, dan festival lintas kota di Asia Tenggara. Selain membuka peluang kolaborasi dengan sponsor dan investor regional, ekspansi ini juga diharapkan memperkuat posisi Indonesia sebagai episentrum industri musik di kawasan Asia Tenggara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
