Harvey mengaku tidak dipenjara sebagaimana diceritakan dalam film itu dan kini sedang mempertimbangkan tindakan hukum atas penggambaran dirinya sebagai sosok penguntit yang menyeramkan.
Harvey memberi pernyataan eksklusif kepada media asal Inggris, Daily Record, "Anda mempunyai wewenang untuk menyebutkan nama saya di Daily Record." Saya memberi izin kepada Anda untuk menyebutkan nama saya karena orang-orang harus tahu apa yang sedang terjadi."
Dalam serial Baby Reindeer, Martha adalah seorang penguntit yang dipenjara selama empat setengah tahun sebelum dia bertemu komedian bernama Donny Dunn yang diperankan oleh Richard Gadd. Menariknya, peristiwa ini dialami langsung oleh Gadd. Sehingga dia memerankan dirinya sendiri. Serial itu juga menceritakan Martha akhirnya dipenjara selama sembilan bulan.
Kepada Daily Record, Harvey mengatakan pihaknya belum pernah dipanjara sampai begitu lamanya.
Baca juga: Film Asal Asia Menang Banyak di Far East Film Festival 2024 |
"Semua ini tidak terjadi. Ini hanya sampah," jelas Harvey yang kini berusia 58 tahun.
Harvey mengatakan dia sekarang sedang mempertimbangkan untuk melakukan tindakan hukum terhadap komedian tersebut dan Netflix.
"Gadd perlu membuktikan bahwa saya masuk penjara, padahal hal itu tidak pernah terjadi. Saya tidak pernah dipenjarakan. Itu sangat jelas."
"Ini semua dibuat-buat dan hiperbola. Tidak ada perintah penahanan, perintah atau larangan di mana pun. Tidak mungkin. Saya tidak punya polisi di depan pintu saya mengenai hal-hal ini," jelas Harvey.

Baby Reindeer, diproduksi oleh Clerkenwell Films, milik BBC Studios, dan telah menjadi sensasi dunia. Penulis horor terkenal, Stephen King, termasuk salah satu yang memuji serial ini. Dia bahkan memberi perbandingan antara sosok Martha dan Annie Wilkes dari novelnya yang dirilis pada 1987.
Dalam produksi ini, Gadd, berusia 34 tahun, memerankan versi fiksi dirinya bernama Donny Dunn. Martha dikisahkan sebagai penguntit yang sangat terobsesi dan membombardir Donny dengan lebih dari 40 ribu email, 350 jam pesan suara, 744 kicauan di Twitter, 46 pesan Facebook, dan 106 halaman surat.
Pengacara Rory Lynch, yang memiliki spesialisasi dalam kasus pencemaran nama baik dan privasi di Gateley Legal, menyimpulkan bahwa Harvey mungkin memiliki klaim sah atas pencemaran nama baik.
Serial ini juga membuat "detektif internet" langsung turun ke media sosial, mengumpulkan bukti-bukti yang mengungkap identitasnya. Kicauan-kicauan lama Harvey di Twitter pun viral, semakin membingkai sosoknya sebagai seseorang yang mengerikan.
Lynch melihat celah bahwa film ini yang berusaha berlindung di balik "cerita drama terinspirasi kisah nyata" menjadi "dokumenter faktual." Dia juga menuding Gadd seharusnya dapat membuat kisah yang lebih fiktif dalam mengolah cerita dan melindungi sosok-sosok dari peristiwa asli.
Baca juga: Danilla Jadikan Film Possession: Kerasukan Tempat Bersenang-senang |
(Zein Zahiratul Fauziyyah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News