Berbeda dari drama konvensional, serial ini dikemas dalam format vertikal yang menyesuaikan kebiasaan menonton di ponsel. Format ini disebut sebagai gebrakan baru dalam dunia drama Indonesia, mirip dengan tren video di platform seperti TikTok dan Instagram Reels.
Drama berdurasi satu menit per episode ini tayang eksklusif di aplikasi My Telkomsel mulai 7 November 2025. Gandhi Fernando, yang berperan sebagai Malik sekaligus ikut memproduksi, mengakui bahwa proses pengerjaannya cukup menantang.
"Susah banget. Kalau film kan durasinya jelas, bisa 90 menit atau dua jam. Nah, kalau series pendek kayak gini kita masih harus meraba-raba durasinya,” ujarnya di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.
Gandhi menjelaskan bahwa setiap episode harus dibuat menarik agar penonton tidak berpindah tontonan. Proses kreatif bersama sutradara Joel menjadi pengalaman baru.
"Di sini harus semenit-semenit, dan setiap episode wajib punya clickbait atau cliffhanger supaya orang mau lanjut nonton. Kita harus bikin penonton hook di tiga sampai lima episode pertama. Karena kalau terlalu lama di awal, orang bisa langsung scroll ke video berikutnya," jelasnya.
Serial ini tidak hanya menampilkan kisah cinta, tetapi juga menggambarkan dilema moral dan batasan hubungan yang kompleks. Gandhi berperan sebagai Malik, seorang guru pengganti yang tanpa sengaja menjalin hubungan dengan siswinya, Ana yang diperankan oleh Dianda Sabrina.
"Ceritanya dua orang yang ketemu di saat si Ana lagi down banget. Mereka menghabiskan satu malam penuh koneksi, tapi keesokan harinya Ana kaget karena Malik ternyata guru barunya di sekolah,” jelas Gandhi.
Dianda mengungkapkan bahwa cerita ini bukan sekadar kisah romantis, melainkan juga menggambarkan konflik emosional antara dua karakter yang berjuang memahami batas moral. Bagi Dianda, proyek ini menjadi pengalaman baru sekaligus tantangan menarik karena merupakan drama vertikal pertamanya.
“Aku sama Kak Gandhi paham banget kalau cerita Malik dan Ana ini bukan cuma soal cinta-cintaan. Ada timing, boundaries, dan rasa bersalah di dalamnya. Jadi pendekatan emosionalnya lebih ke saling memahami ruang perasaan masing-masing," kata Dianda.
Ide awal I Love You My Teacher muncul secara tidak sengaja. Gandhi mengungkap bahwa proyek ini semula hanya ide iseng untuk konten media sosial.
"Awalnya ini mau buat TikTok aja. Tapi karena kita pakai kamera proper dan hasilnya bagus, jadi aku pikir, ‘Ini bisa kok masuk OTT.’ Malah sempat kepikiran mau dijadiin film karena durasinya sudah 45 menit, tapi akhirnya tetap dijaga sesuai konsep awal," jelas Gandhi.
Anto Sihombing, General Manager IPTV Product Marketing & Operations Telkomsel, menjelaskan alasan pihaknya memilih serial ini untuk tayang di platform digital mereka.
"Ceritanya menarik dan dekat dengan anak muda. Formatnya segar dan mudah diakses di ponsel, jadi kami yakin bisa menarik banyak penonton," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
