Qodrat 2 merupakan kelanjutan kisah Ustaz Qodrat setelah pertarungannya melawan Assu'ala di film pertama. Kali ini, perjalanan Qodrat berlanjut untuk mencari istrinya, Azizah yang mengalami depresi akibat menyerahkan keimanannya kepada Assu'ala demi menyelamatkan anaknya Alif.
Vino mengatakan, Qodrat 2 memiliki tantangan yang lebih berat ketimbang film pertamanya. Berikut sejumlah fakta menarik tentang film Qodrat 2.
1.Vino G. Bastian Rukiah 100 Orang
Berbeda dengan Qodrat pertama, dalam Qodrat 2, Ustaz Qodrat harus berhadapan dengan sejumlah orang yang kerasukan.
“Disini ada adegan rukiah yang lebih action lagi, kemarin itu( film sebelumnya) cuma satu, ini Charles (Sutradara) bukan cuma kasi dua, tiga, empat, tetapi 100 yang harus di rukiah dalam satu waktu,” kata Vino, dalam konferensi pers di Jakarta.
Dalam Qodrat 2 ayat-ayat yang dipakai Ustaz Qodrat adalah ayat-ayat sesungguhnya yang dipakai untuk merukiah orang kerasukan.
“Ada Ustaz Isman yang setiap hari mengikuti kita dari latihan sampai selesai syuting, dari bacaan, gerakan, harus memegang bagian mana saat rukiah, semua langsung di supervisi oleh Ustaz,” tutur Sutradara Charles Gozali.
| Baca juga: Unik! Band Sleep Token Beri Teaser Single Baru lewat Ramalan Cuaca |
2. Pemeran 100 Orang Kerasukan Dipilih Secara Khusus
Sutradara, Charles Gozali mengungkap bahwa 100 orang yang dirukiah Ustaz Qodrat dipilih secara khusus. Selain datang dari pemain lokal, ada sejumlah pemeran yang didatangkan dari Jakarta, yang mana lokasi syuting saat itu di Bandung.
“Untuk adegan kerasukan massal itu memang kita mencari warga lokal yang memang memiliki latar belakang pemeran,” kata Charles saat berkunjung ke Medcom.id.
Selain pemain lokal, Charles juga membawa lebih dari 50 pemeran pengganti dari Jakarta, mereka ditempatkan di bagian-bagian tertentu untuk adegan yang lebih ekstrem.
3. Karakter Septian Dwi Cahyo Terbentuk Secara Spontan
Dalam Qodrat 2, Septian Dwi Cahyo berperan sebagau Safih, tokoh antagonis yang memiliki peran penting di tempat Azizah bekerja. Dibalik aktingnya yang memukau, Septian mengungkap bahwa karakternya itu diperoleh secara spontan.
“Sampai di last minute syuting, Pak Charles memang luar biasa, dia punya imajinasi spontanitas yang tinggi ketika membentuk karakter. Jadi Safih yang teman-teman lihat itu adalah hasil dari kolaborasi spontanitas tingkat tinggi Pak Charles,” ucap Dwi Cahyo.
Karakter Safir juga merupakan karakter baru bagi Dwi Cahyo selama terjun dalam dunia peran, hal ini menjadi tantangan tersendiri baginya.
4. Puisi WS Rendra Bantu Acha Septriasa Dalami Karakter Azizah
Dalam Qodrat 2, Acha Septriasa berperan sebagai istri ustaz Qodrat bernama Azizah. Acha mengaku sempat kesulitan saat mendalami karakter tersebut, tetapi dia terbantu oleh puisi WS Rendra.
“Sampai hari ke-20 (syuting) pun saya masih belum tahu mau berbuat apa sebenarnya. Waktu itu akhirnya dapat sebuah puisi dari WS Rendra, puisi terakhirnya sebelum dia meninggal,” tutur Acha.
Dengan bantuan puisi tersebut, Acha dapat memerankan sebuah adegan dalam film Qodrat 2 dengan penuh emosi. Adegan inilah yang menurutnya tersulit dalam film ini, bahkan Acha harus mengulang adegan tersebut sebanyak tiga kali untuk mendapat hasil yang maksimal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
