Film Bulan Terbelah di Langit Amerika pertama yang tayang Desember 2015 sukses mendapat 900 ribu lebih penonton. Abimana merasa senang dengan respons yang diberikan penonton terhadap film barunya itu.
"Memang sudah seharusnya film ini meraih angka itu. Terlebih, film ini sudah punya segmen, marketnya sendiri yaitu kebanyakan para hijabers. Jadi, kalau saya melihatnya memang pantas," kata Abimana dalam keterangan tertulisnya.
Film Bulan Terbelah di Langit Amerika 2 diangkat dari novel karya Hanum Rais dan Rangga Almahendra. Menurut Abimana, penggemar novel-novel karya Hanum dan Rangga menjadi senjata utama penonton film Bulan Terbelah di Langit Amerika 2.
"Mbak Hanum dan Mas Rangga juga sudah punya pendukung fanatik, terutama untuk film dan terlebih novel mereka. Jadi saya pikir memang bisa melewati angka penonton dari 99 Cahaya di Langit Eropa. Terlebih lagi masa putar yang sebentar lagi masuk ke liburan sekolah dan libur panjang akhir tahun," ujarnya.
Optimisme Abimana tak berkurang meski harus bersaing dengan film Indonesia lain seperti Headshot. Bahkan, Abimana berharap film Bulan Terbelah di Langit Amerika 2 bisa mengalahkan jumlah penonton Star Wars Rogue One yang tayang per hari ini.
"Kalau saya justru lebih senang membandingkan film ini dengan Star Wars. Itu baru pas, bisa tidak film ini mengalahkan Star Wars? Film Indonesia bisa dan pernah beberapa kali mengalahkan film Hollywood. Warkop Reborn itu mengalahkan film-film Hollywood. Jika itu terjadi lagi, berarti film indonesia menjadi tuan rumah di negerinya sendiri," tutup Abimana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News