"Kesulitan utama berperan di Vidkill adalah harus berakting dengan kamera tanpa lawan main. Saya lebih banyak eksplor dan berimajinasi. Saya selalu berpikir bertemu orang jahat terus," kata Dikta.
Film produksi Max Pictures ini disutradarai oleh Dyan Sunu. Ini merupakan pertama kalinya Dyan Sunu menyutradarai film bergenre thriller.
"Ide dari film ini, adalah keadaan yang ada saat pandemi Covid-19, yang membuat kita terbiasa dengan video call dan semacamnya. Jadi saya membuat konsep film dengan video call. Ini merupakan kontribusi kecil saya untuk dunia film Indonesia. Semoga bisa diterima dengan baik oleh masyarakat," kata Dyan Sunu.
Selain Dikta, film ini dibintangi Estelle Linden, Gesya Shandy dan Shindy Huang. Film ini jadi film pertama rumah produksi Max Pictures setelah tidak merilis film di bioskop.
"Misi utama film ini adalah untuk meramaikan bioskop. Karena sampai saat ini, masih sangat sedikit sekali film-film Indonesia yang tayang di bioskop. Saya berharap, film ini bisa diterima masyarakat, dan menyemarakkan perfilman nasional," kata Produser Max Pictures, Ody Mulya
Vidkill bercerita tentang Theo (Pradikta Wicaksono) yang berusaha menyelamatkan tunangannya (Estelle Linden) beserta dua sahabatnya yang dibintangi Gesya Shandy dan Shindy Huang yang diteror orang asing, saat mereka berlibur di sebuah Villa. Theo berusaha menyelamatkan tunangan beserta kawannya, melalui sebuah panggilan video call.
"Ini adalah film bergenre thriller pertama saya, dan saya menikmati setiap moment berakting di film ini. Saya hanya berharap semoga penonton film Vidkill juga bisa menikmati ketegangan yang dihadirkan film ini," kata Estelle Linden.
Film Vidkill akan tayang di bioskop Indonesia pada 9 December 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
