Upin dan Ipin. (Foto: Medcom.id/Cecylia Rura)
Upin dan Ipin. (Foto: Medcom.id/Cecylia Rura)

Kenapa Upin & Upin Botak dan Yatim Piatu? Ini Penjelasan Kreatornya

Cecylia Rura • 12 Maret 2020 21:06
Jakarta: Bocah kembar lima tahun asal Malaysia, Upin dan Ipin populer sejak mengudara secara episodik di jaringan televisi Malaysia hingga Indonesia. Ciri khas mereka tampak dari bahasa Melayu serta rambut khas.
 
Lantas, apa yang membuat sang kreator, Haji Burhanuddin MD Radzi dan Hjh. Ainon Ariff membuat Upin dan Ipin berkepala plontos? Rupanya iki berkaitan dengan soal teknis pengerjaan animasinya.
 
"Kenapa enggak ada rambut? Karena kita enggak ada uang buat render kita bikin botak saja, lebih murah," kata Haji Burhanuddin MD Radzi di Jakarta Selatan, Kamis 12 Maret 2020.

Upin lebih tua lima menit dari Ipin. Ciri khas Upin memiliki seuntai rambut yang dibanggakan dan mengenakan kaus bertuliskan huruf "U".
 
Ipin memiliki kepala plontos. Dia menyenangi ayam goreng dan selalu sepakat dengan jargon "Yes, yes, yes!". Ipin mengenakan kaus bertuliskan huruf "I".
 
Upin dan Ipin tinggal bersama Kak Ros dan Mak Uda (Opah) di Kampung Durian Runtuh. Dalam deskripsi banyak kisah, kedua orangtua Upin dan Ipin diceritakan meninggal dunia sewaktu mereka bayi. Namun, sang kreator menjelaskan lebih detail tentang asal muasal cerita ini.
 
Saat enam episode pertama Upin & Ipin mengudara di TV9 Malaysia, pada episode terakhir berdekatan dengan waktu Lebaran. Sehingga tak cukup waktu untuk menyelesaikan rupa animasi orangtua Upin dan Ipin.
 
"Karena waktu bikin enam episode pertama, yang terakhir itu, dua minggu lagi Lebaran. Ibu (Hjh. Ainom Ariff) tanya, sudah mau Lebaran mana orang tuanya? Anak-anak (karakter) itu enggak bisa dibikin karena untuk satu karakter dua minggu. Jadi saya sama ibu, ibu nulis saya bikin di komputer. Ibu bilang kita bikin hari raya, Upin dan Ipin pergi ke pusara. Makanya sampai sekarang enggak ada ibu dan bapak," kata Burhanuddin.
 
Burhanuddin melanjutkan, untuk membuat karakter Opah saja membutuhkan detail tinggi serupa Disney. "Alhamdulillah semua yang kita rancang jadi, itu pun berkat sokongan (dukungan) dari rakyat Indonesia. Malaysia aja enggak cukup," katanya.
 
Setelah mengudara di Malaysia, Upin & Ipin hadir di Indonesia melalui stasiun MNCTV pada 2007. Kemudian, animasi episodik ini menarik perhatian negara Asia lain seperti Filipina, Singapura, Turki, Brunei Darussalam, Thailand, Kamboja, Hong Kong, dan Korea Selatan.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan