Film bergenre fiksi ilmiah ini merupakan lanjutan dari waralaba legendaris Tron, yang terakhir hadir melalui Tron: Legacy (2010).
Tron: Ares digarap oleh sutradara asal Norwegia, Joachim Rønning, yang dikenal lewat deretan film spektakuler seperti Pirates of the Caribbean: Dead Men Tell No Tales (2017) dan Maleficent: Mistress of Evil (2019).
Dengan reputasinya dalam menghadirkan dunia fantasi berkelas blockbuster, Rønning diyakini akan memberikan sentuhan visual megah dan atmosfer sinematik yang khas pada Tron: Ares.
Baca Juga :
Sinopsis dan Jadwal Tayang One Battle After Another, Film Aksi Terbaru Leonardo DiCaprio
Aktor sekaligus vokalis 30 Seconds To Mars, Jared Leto, didapuk sebagai pemeran utama yang menghidupkan karakter Ares, sebuah program AI (Artificial Intelligence) dengan kesadaran diri.
Ia akan beradu akting dengan Greta Lee yang memerankan karakter Eve Kim, serta didukung jajaran pemain ternama seperti Evan Peters, Gillian Anderson, Jodie Turner-Smith, Hasan Minhaj, Cameron Monaghan, dan Jeff Bridges yang kembali ke semesta Tron.
Untuk urusan musik, sutradara Joachim Rønning mempercayakan penggarapan soundtrack dan skor film Tron: Ares kepada band industrial rock asal Amerika Serikat, Nine Inch Nails (NIN). Kehadiran NIN di proyek film ini diyakini akan menghadirkan nuansa gelap dan atmosferik yang khas, memperkuat pengalaman sinematik dalam dunia digital Tron.
Sinopsis Tron: Ares
Berbeda dengan dua film pendahulunya yang berfokus pada manusia yang masuk ke dunia digital, Tron: Ares justru membalikkan konsep tersebut. Kali ini, giliran program AI lah yang bakal menembus dunia nyata untuk menjalankan misi berbahaya.Kisah dalam film ini sendiri berpusat pada karakter pada Ares (Jared Leto), program canggih yang diciptakan di dunia digital The Grid. Ares dikirim ke dunia manusia untuk menjalankan tugas penuh risiko sekaligus sebuah langkah yang menandai pertama kalinya entitas digital berinteraksi langsung dengan realitas fisik.
Film ini tidak hanya menyajikan aksi dan visual futuristik yang memukau mata penonton, tetapi juga mengangkat pertanyaan filosofis tentang batas antara teknologi dan kemanusiaan: apakah makhluk buatan berhak hidup di dunia nyata?
Ketegangan semakin meningkat ketika pertemuan dunia nyata dan digital mengancam keseimbangannya. Tron: Ares pun menjelma menjadi kisah reflektif tentang eksistensi, etika, dan pencarian makna hidup di tengah era kecerdasan buatan yang semakin tak terbendung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id