Kabar ini datang langsung dari sutradara Christopher McQuarrie, yang selama ini dikenal sebagai kolaborator Cruise dalam waralaba Mission: Impossible.
Dalam wawancara terbaru di podcast Happy Sad Confused yang dipandu oleh Josh Horowitz, McQuarrie mengungkap bahwa pembicaraan soal proyek Les Grossman bukan sekadar wacana santai.
"Perbincangan yang kami lakukan tentang Les Grossman sangat lucu," ujar McQuarrie sambil tertawa.
"(Cruise dan saya) membicarakannya, kami sedang melakukan pembicaraan yang sangat serius tentang hal itu, dan bagaimana cara terbaik untuk melakukannya. Pada akhirnya semuanya bermuara pada karakter seperti apa itu," lanjutnya.
| baca juga: |
Les Grossman dikenal sebagai produser brutal dan vulgar dalam Tropic Thunder, lengkap dengan tangan raksasa dan mulut tajam yang menjadi ciri khasnya. Meski hanya tampil sebagai karakter pendukung, Grossman berhasil mencuri perhatian penonton dan menjadi salah satu ikon komedi absurd yang masih dikenang hingga kini.
McQuarrie mengaku bahwa dia dan Cruise sering menjadikan ide film Les Grossman sebagai pelarian dari rutinitas syuting Mission: Impossible – The Final Reckoning yang intens.
"Kami bahkan tidak memikirkan strukturnya, kami bermain dengan adegan," jelasnya.
"Hanya duduk di meja sarapan, tidak membicarakan film yang sedang kami buat selama semenit, itu seperti dekompresi. Dan hanya bercanda dengan Tom yang memerankan Les Grossman di meja, itu adalah salah satu kegembiraan nyata dalam membuat film ini," tegasnya.
Dengan performa luar biasa film Mission: Impossible – The Final Reckoning yang mencetak rekor Memorial Day Box Office di AS dengan pendapatan lebih dari $63 juta (sekitar Rp1 triliun) selama akhir pekan, McQuarrie dan Cruise punya momentum kuat untuk meluncurkan proyek-proyek baru. Bahkan total pendapatan film selama empat hari mencapai estimasi $77 juta (setara Rp1,2 triliun), angka terbaik sepanjang sejarah seri tersebut.
Melihat antusiasme penonton dan kecintaan penggemar pada karakter Les Grossman, film solo ini diyakini akan memiliki daya tarik tersendiri terutama jika tetap mempertahankan gaya komedi gelap dan satire yang membuatnya ikonik.
(Nithania Septianingsih)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
