Sambutan meriah tampak sejak satu jam sebelum pemutaran dimulai. Situasi ini tampak dalam video berdurasi satu menit yang dibagikan penulis sekaligus sutradara Joko Anwar melalui akun Twitter.
Sebelumnya, film Gundala masuk dalam situs Amerika Serikat, That Shelf pada artikel daftar film yang paling diantisipasi di Toronto International Film Festival 2019.
Selepas premier internasional Gundala, sejumlah ulasan membanjiri media sosial dengan tagar #Gundala dan #TIFF19.
Gundala is a new Indonesian superhero movie kicking off a whole universe. Low-budget boldness with badass choreography and a renewed sense vigor and fun. #TIFF19 pic.twitter.com/YVqatp5PZP
— Scotty Wright @ TIFF (@scotty1123) September 12, 2019
"Gundala is a new Indonesian superhero movie kicking off a whole universe. Low-budget boldness with badass choreography and a renewed sense vigor and fun. #TIFF19," tulis akun @scotty1123.
(Gundala adalah film adisatria baru Indonesia yang menggebrak seluruh dunia. Berani dengan anggaran rendah dengan koreografi menakjubkan serta semangat dan hal menyenangkan yang diperbarui. #TIFF19)
Director Joko Anwar introducing #Gundala at the North American Premiere tonight at #TIFF19
— Wayne R (@WaynieTDot) September 12, 2019
It was a good start to the BCU...I appreciated it tackling issues faced by Indonesians...It took a while to get our hero and so many characters but dope action scenes#MidnightMadness pic.twitter.com/XaucWxeqKz
"Director Joko Anwar introducing #Gundala at the North American Premiere tonight at #TIFF19. It was a good start to the BCU... I appreciated it tackling issues faced by Indonesians... It took a while to get our hero and so many characters but dope action scenes. #MidnightMadness," tulis akun @WAynieTDot.
(Sutradara Joko Anwar memperkenalkan #Gundala di premier Amerika Utara malam ini di #TIFF19. Ini awal yang bagus untuk memulai BCU (Bumilangit Cinematic Universe). Saya menghargai penanganan masalah yang dihadapi orang-orang Indonesia... Butuh beberapa saat untuk mendapatkan menemukan adisatria kita. Banyak karakter, tapi adegan-adegan aksinya keren)
Dalam keterangan resmi dari publisis Poplicist yang diterima Medcom.id, penonton juga memelajari isu sosial di Indonesia dan mengapresiasi film Gundala dalam sesi tanya jawab selama 40 menit.
Gundala kembali diputar di TIFF pada 12 dan 14 September 2019 di Scotiabank Theatre.
Toronto International Film Festival digelar pada 5-15 September 2019. Program Midnight Madness menjadi kategori paling bergengsi di TIFF untuk film genre non-drama dan hanya 10 fiilm terpilih tiap tahun dari seluruh dunia. Gundala dan Takashi Mike mewakili Asia dalam Toronto International Film Festival.
Film Gundala adalah kisah adisatria bernama Sancaka yang diadaptasi dari karakter besutan Harya Suraminata alias Hasmi. Di tangan penulis sekaligus sutradara Joko Anwar, film Gundala mengawali kisah para adisatria dari empat era dalam Jagat Sinema Bumilangit.
Sancaka kecil berjuang hidup mandiri dari kecil sejak ditinggal oleh kedua orangtuanya. Hidup Sancaka tak beraturan belum lagi kondisi kota yang kian memburuk. Beranjak dewasa, Sancaka semakin menghadapi ketidakadilan antar rakyat. Mendapat kekuatan petir, dia masih mempertanyakan jati dirinya sebagai seorang adisatria.
Film Gundala dikerjakan atas kerja sama Bumilangit Studios, Screenplay Films, dan Legacy Pictures. Gundala telah tayang di bioskop Indonesia sejak 29 Agustus 2019 sebelum dibawa ke Toronto International Film Festival.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id