Hanung Bramantyo merasa kembali pulang ke rumah ketika dipercaya menggarap drama musikal sinematik ini. Dia coba menggabungkan elemen teater dan sinema sehingga menyebut pertunjukan ini sebagai musikal sinematik.
"Saya seperti kembali ke rumah. Sebenarnya dulu saya aktivis panggung dari teater ke teater. Lalu saya sekolah film ke Jakarta. Setelah 15 tahun saya kembali ke panggung teater," kata Hanung Bramantyo di Senayan, Jakarta.
Lantaran sudah lama meninggalkan dunia teater, Hanung merasa perlu didampingi Agus Noor yang sudah terbiasa menyutradarai teater. "Saya harus didampingi karena saya sudah agak lupa," katanya.
Drama musikal City of Love mengangkat kisah cinta dua anak muda, Sandya dan Kala yang dihadapkan pada tantangan besar akibat masa lalu orang tua mereka, Badai dan Kasih. Kisah ini dipenuhi dengan lika-liku perasaan yang menggugah, mengajak penonton untuk merenung tentang cinta, keluarga, dan perjalanan hidup.
| baca juga: Alasan Hanung Bramantyo Batal Pakai 'Pelacur' di Judul Film |
"Ini drama musikal yang didekatkan dengan dunia saya, dunia sinema. Jadi namanya sinematik musikal, suatu hal yang baru," ucap Hanung.
Agus Noor turut berperan sebagai penulis naskah. Dia juga menggandeng Tohpati sebagai penata musik, serta Titien Wattimena dan Taba Sanchabachtiar yang bertanggung jawab dalam pengaturan artistik panggung.
"Cerita dalam City of Love ini mengambil latar belakang era 1930-an. Tapi Kita create semodern mungkin. Tidak selamanya sejarah itu membosankan," katanya.
Musikal ini juga melibatkan sejumlah pemeran seperti termasuk Devano yang memerankan Sandya dan Maisha Kanna sebagai Kala. Ada Marcell Siahaan (Badai), Yanti Airlangga, Widyawati, Niniek L. Karim, Andien, Lukman Sardi, Betrand Antolin, Karina Salim dan Aming yang membintangi musikal ini.
"Ini memang sudah cita-cita saya sejak lama. Saya bersyukur ada Mas Hanung sebagai sutradara, terus ada Lukman Sardi, Marcell Siahaan, Devano, dan lainnya. Ini semua kolaborasi untuk menciptakan pertunjukan agar semua bisa ikut jatuh cinta," kata Ketua Warisan Budaya Indonesia (WBI) Foundation, Yanti Airlangga.
Musikal sinematik City of Love bakal digelar pada 14, 15, dan 16 Februari 2025, di Plenary Hall, Jakarta International Convention Center (JICC). Digelar bertepatan dengan hari Valentine, Hanung ingin musikal ini menjadi wadah untuk merayakan cinta.
"Cinta itu bukan sekadar tujuan, tapi juga perjalanan. Karena itu dia harus dirayakan," tutup Hanung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
