Dinda membagikan pengalamannya membawakan tokoh Laras. Dia menyebut karakter Laras sebagai sosok yang tumbuh dalam kebencian dan amarah yang diwariskan dari lingkungan keluarganya.
"Ternyata sebagai orang tua, kalau kita tidak menjaga perkataan, apa yang kita lakukan di rumah, itu bisa direkam sama anak dan sangat berpengaruh buruk," kata Dinda.
Meski Laras digambarkan sebagai tokoh antagonis, Dinda tidak serta-merta melihatnya sebagai “penjahat”. Ia justru menemukan sisi kemanusiaan Laras dalam proses pendalaman karakter.
"Aku jadi sadar, oh ternyata dampaknya bisa segitunya ya. Walaupun belum jadi ibu, aku merasa hukum tabur tuai itu nyata banget," ujarnya.
baca juga: Berurai Air Mata, Epy Kusnandar Berwasiat Dimakamkan di Garut |
Dinda juga menyinggung bagaimana karakter Laras menjadi “anak gila” karena dicuci otak oleh sosok ibu yang toksik dalam cerita, menyebutnya secara jenaka sebagai “Bu Gil, ibu gila.” Proses transformasi batin Laras dari korban menjadi sosok penuh amarah ini menjadi tantangan tersendiri baginya.
Di luar sisi psikologis, Dinda juga harus menghadapi tantangan fisik selama syuting.
"Adegan-adegan nempel, kayang, kesurupan, teriak-teriak, ya udahlah," katanya sambil tertawa. "Kebetulan aku nge-gym tiga kali seminggu, jadi pas disuruh kayang sama Bu Hadra, ya oke lah.”
Film Kitab Sijjin dan Illiyyin dijadwalkan tayang 17 Juli 2025. Karakter Laras yang diperankan Dinda Kanya Dewi diyakini akan menjadi salah satu tokoh paling berkesan, baik karena kedalaman emosionalnya maupun intensitas adegannya.
(Adinda Vinka Annisa Putri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id