Jokowi Tanggapi Surat Terbuka dari Industri Perfilman Indonesia (Foto: ist)
Jokowi Tanggapi Surat Terbuka dari Industri Perfilman Indonesia (Foto: ist)

Jokowi Tanggapi Surat Terbuka dari Industri Perfilman Indonesia

Sunnaholomi Halakrispen • 10 Maret 2021 16:51
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima dan menyambut baik surat terbuka yang ditujukan kepadanya. Dalam hal ini, permintaan para pelaku industri film untuk menyelamatkan industri film dari hulu sampai hilir yang terkena dampak pandemi covid-19.
 
Para pelaku industri film yang terdiri dari produser film, sutradara, aktor, pemilik bioskop, dan pengurus asosiasi serta Badan Perfilman Indonesia mengajukan lima permintaan ke pemerintah. Pertama, stimulus untuk distribusi film lewat dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan mekanisme yang transparan.
 
Kemudian, penerapan kampanye Kembali Menonton di Bioskop berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Satgas Covid-19. Hal ini untuk menghilangkan stigma negatif menonton bioskop di kala pandemi.

Selain itu, permintaan keringanan pajak hiburan atas bisnis film Indonesia. Juga langkah cepat, nyata, dan tegas memberantas pembajakan film. Terakhir, diadakannya percepatan vaksinasi bagi para pekerja industri film.
 
Presiden Jokowi pun meminta langkah konkret pemetaan stimulus dan rancangan penyebarannya yang dapat dipertanggungjawabkan. Presiden menyatakan akan segera berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk menyusun paket stimulus, seraya terus berkomunikasi dengan pelaku industri seiring dengan usaha penanggulangan covid-19, vaksinasi, dan pemulihan ekonomi nasional.
 
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang juga hadir pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa kementeriannya akan melakukan sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environmental sustainability) untuk bioskop. Tentunya, seperti yang dilakukan pada sektor pariwisata lainnya, untuk meyakinkan penonton.
 
Pemerintah Pusat juga akan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk mulai melakukan pembukaan bioskop-bioskop di area kuning yang belum dibuka.
 
Sedangkan untuk menangani pembajakan, Presiden Jokowi akan segera membuat satuan kerja. Adalah gabungan antara Kepolisian Republik Indonesia, Kementrian Komunikasi dan Informatika, dan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
 
Terkait vaksinasi, Menteri Sandiaga Uno menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan pendataan hingga 14 Maret 2021. Pihaknya berkoordinasi dengan Badan Pefilman Indonesia (BPI), dan vaksinasi bisa dimulai mulai awal April 2021.
 
"Segenap pekerja film berterima kasih atas respons cepat Bapak Presiden, Menparekraf, dan jajaran Kabinet Indonesia Maju. Semoga setiap langkah konkret koordinasi pemerintah pusat, daerah, dan pelaku industri, akan mengembalikan film Indonesia kembali berjaya di bioskop dan menempati hati penonton tercintanya," tutur Ketua Badan Perfilman Indonesia Chand Parwez dalam siaran pers.
 
"Bagi kami, film Indonesia adalah bakti kami untuk negeri dan kami siap bekerjasama serta menyiapkan langkah konkret dan strategi yang matang bersama pemerintah," tambahnya.
 
Di sisi lain, industri perfilman Indonesia sebelum pandemi menduduki peringkat sepuluh dunia sebagai pasar film terbesar di dunia dengan nilai sebesar 500 juta dollar AS di akhir tahun 2019. Namun, menderita dengan mengalami penurunan sebesar 97 persen di kala pandemi sepanjang tahun 2020.
 
Bioskop sendiri berkontribusi atas 90 persen sumber pendapatan distribusi film Indonesia semenjak Maret 2020. Namun, harus ditutup sementara dan hingga saat ini masih terdapat lebih dari 50 persen lokasi bioskop di Tanah Air yang belum diizinkan untuk beroperasi kembali.
 
Hal ini tentu menimbulkan stigma negatif di mata masyarakat untuk kembali menonton di bioskop saat sudah diberlakukan pelonggaran atas pembatasan tempat-tempat umum, seperti restoran dan tempat rekreasi lainnya.
 

 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan