Review Film Pangku: Kisah Pilu Wanita Pantura Karya Reza Rahadian

Jakarta: Film drama Pangku, yang merupakan debut penyutradaraan dari Reza Rahadian, dijadwalkan tayang di bioskop mulai 6 November 2025. Film ini menyajikan realitas pahit kehidupan para perempuan di jalur Pantura yang berjuang mempertahankan hidup.
 
Diproduksi oleh Gambar Gerak Film, Reza Rahadian tidak hanya bertindak sebagai sutradara, tetapi juga terlibat sebagai penulis skenario bersama Felix K. Nesi. Film Pangku dibintangi oleh jajaran aktor ternama, termasuk Claresta Taufan, Fedi Nuril, Christine Hakim, Shakeel Fauzi, Devano Danendra, Muhammad Khan, Nazyra C. Noer, Happy Salma, dan banyak lagi.

Sinopsis Film Pangku

Sartika (Claresta Taufan), seorang wanita muda yang tengah hamil, memutuskan untuk meninggalkan kampung halamannya. Ia memegang satu harapan besar: memberikan kehidupan yang lebih baik bagi calon buah hatinya.
 
Perjalanan Sartika yang penuh ketidakpastian membawanya hingga ke jalur Pantura. Di sana, ia bertemu dengan Bu Maya (Christine Hakim), pemilik kedai kopi yang dikenal memiliki jiwa penolong. Merasa iba, Bu Maya lantas menawarkan bantuan tulus dengan merawat Sartika hingga masa persalinan tiba.

Namun, di balik sikap ramah dan ketulusannya, Bu Maya ternyata menyembunyikan niat buruk. Tak lama setelah Sartika melahirkan, ia dijebak dan dipaksa bekerja sebagai pelayan di kedai kopi pangku yang dikelola Bu Maya.
 
Di tengah jeratan hidup yang gelap dan penuh ketidakpastian, Sartika bertemu dengan Hadi (Fedi Nuril), seorang sopir truk pengangkut ikan. Benih-benih cinta perlahan tumbuh di antara keduanya, menghadirkan harapan baru.
 
Sayangnya, hubungan mereka bukan tanpa risiko. Keduanya harus menghadapi kenyataan pahit bahwa ada pengorbanan besar yang harus dilakukan demi meraih kebahagiaan bersama.
 
 

Review Film Pangku

Potret Suram di Balik Secangkir Kopi Pangku

Salah satu aspek menarik dari film ini adalah representasi kehidupan masyarakat di kawasan Pantura. Reza Rahadian seolah ingin menyentuh hati penonton dengan menghadirkan realitas yang dialami oleh masyarakat Pantura, termasuk para sopir truk dan perempuan yang bekerja di kedai kopi pangku.
 
Latar waktu yang diambil pada tahun 1998, masa krisis moneter terjadi, membuat penonton semakin merasakan empati sepanjang film. Penonton disuguhkan bagaimana para perempuan di film Pangku berjuang melakukan apa saja agar bisa bertahan hidup bersama orang-orang yang mereka sayangi—bahkan sampai menjadi pemandu karaoke dan melayani pria.
 
Selain itu, rasa pilu juga dirasakan saat melihat karakter Gilang yang diperankan oleh Devano Danendra. Seorang anak laki-laki yang harus menyambung hidupnya dengan terus bekerja, padahal seharusnya ia menuntut ilmu di sekolah seperti remaja pada umumnya.

Cinta Tak Bersyarat Seorang Ibu

Seperti yang telah disampaikan oleh Reza Rahadian dalam beberapa kesempatan, film Pangku digarap sebagai surat cinta untuk sang ibu. Diketahui bahwa ibunya membesarkan Reza Rahadian sebagai ibu tunggal.
 
Hal itu diterapkan ke dalam diri Sartika yang rela melakukan apa saja demi bisa bertahan hidup bersama anaknya. Sartika tidak hanya mengorbankan tubuhnya, tetapi juga tenaganya, bahkan pernah bekerja di sawah bersama para pria.
 
Pengorbanan ibu untuk anak juga diperlihatkan melalui karakter Bu Maya. Meskipun ia bukan ibu kandung Sartika, cara Bu Maya memperlakukan Sartika menunjukkan ikatan yang erat seperti ibu dan anak.
 
Terlebih lagi dengan kelahiran Bayu, Bu Maya telah menganggap Bayu seperti cucunya sendiri. Perhatian yang diberikan Bu Maya untuk Bayu dan Sartika terlihat tulus.

Pergumulan Cinta yang Penuh Risiko

Film Pangku tidak hanya menghadirkan drama keluarga, tetapi juga kisah romansa antara Sartika dan Hadi. Benih-benih cinta yang muncul di antara mereka berhasil memberikan nuansa baru di hati penonton.
 
Sartika, sebagai ibu dari satu anak, terlihat sangat mendambakan pria yang bisa mendampingi dan menjadi ayah bagi anaknya. Hal ini dipicu oleh beberapa situasi, termasuk saat Bayu ingin mendaftar ke sekolah.
 
Hadi yang awalnya menjaga jarak, tanpa sadar terpikat dengan kecantikan Sartika. Hubungan terlarang itu pun berlangsung cukup lama, hingga tanpa sadar ada pengorbanan besar yang harus dilakukan.
 
Kisah asmara Sartika dan Hadi terasa rumit untuk dipahami karena situasi hidup mereka masing-masing. Namun, kehadiran konflik di antara mereka justru menciptakan ketegangan dan membuat penonton penasaran.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di

Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id