Devano mengaku mendapatkan banyak pelajaran mengenai seks melalui film Gowok. Edukasi itu pun tidak pernah ia dapatkan selama menuntut ilmu di sekolah.
“Kalau boleh jujur selama sekolah saya jarang sekali mendapatkan edukasi seks yang tepat,” ungkap Devano Danendra, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin, 26 Mei 2025.
Edukasi seks itu didapat saat ia melakukan riset mengenai tradisi Gowok yang diangkat dalam film ini.
“Gowok ternyata menjadi salah satu sejarah yang terlupakan di Indonesia. Akhirnya saya harus melakukan riset, ‘apa sih Gowok,’ ‘apa itu seksualitas’,” ujar Devano.
Anak pedangdut Iis Dahlia itu pun akhirnya mengetahui banyak hal tentang seks. “Ternyata seks itu gak cuma soal seks, tapi justru ada caranya, ada langkah-langkahnya untuk bisa melakukan hal tersebut. Ada romantisasinya,” jelas Devano.
baca juga: |
Selain itu, ia juga menghadapi tantangan dalam memerankan karakter Kamanjaya. Devano mengatakan perlu menggunakan bahasa Ngapak, salah satu dialek bahasa Jawa yang dituturkan di wilayah barat Jawa Tengah.
“Ini juga tantangan buat saya karena kita juga tidak menggunakan bahasa sehari-hari, kita menggunakan bahasa Ngapak,” katanya.
Menurutnya, penggunaan bahasa Ngapak terdengar lucu dan romantis. Hal itu karena Devano tidak biasa menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Itu challenge-nya buat saya antara lucu dan romantis, karena saya tidak pernah membiasakan untuk membahasakan hal tersebut,” ucap Devano.
Karakter Kamanjaya digambarkan sebagai seorang laki-laki yang berasal dari kelas sosial bangsawan. Ia dianggap sebagai lapisan masyarakat yang paling terhormat dan memiliki kedudukan tinggi.
Oleh karena itu, Devano juga melakukan riset untuk berbahasa dan bergerak layaknya seorang priyayi.
Sementara itu, Hanung Bramantyo menilai Devano sangat cocok untuk memainkan peran sebagai Kamanjaya muda dalam film Gowok. “Jadi, memang anak muda, makanya kita pilihnya Devano, Devano aktor bagus, mukanya sangat Indonesia sekali,” tuturnya.
Pengalaman Devano dalam menggunakan dialog berbahasa Jawa juga mencuri perhatian Hanung Bramantyo. Postur tubuhnya pun menjadi pertimbangan sang sutradara untuk melibatkan Devano dalam film Gowok.
“Ketika casting itu, dia (Devano) udah langsung pakai bahasa Jawa, dan secara postur sih, secara postur, ini pas banget, untuk menjadi Kamanjaya,” pungkasnya.
Film Gowok Kamasutra Jawa akan tayang di bioskop mulai 5 Juni 2025. Ini merupakan film terbaru yang diproduksi oleh MVP Pictures dan Dapur Films.
Film Gowok dibintangi oleh Raihaanun, Reza Rahadian, Lola Amaria, Devano Danendra, Alika Jantinia, Ali Fikry, Nayla Purnama, Donny Damara, Djenar Maesa Ayu, Slamet Rahardjo, dan Aldy Bisl.
Film Gowok Kamasutra Jawa menceritakan tentang Ratri (Alika Jantinia), seorang gadis yatim piatu yang tumbuh menjadi wanita cantik dan berbakat setelah diasuh oleh Nyai Santi (Lola Amaria), seorang gowok terpandang. Ratri pun jatuh cinta pada Kamanjaya (Devano Danendra), pemuda dari keluarga terpandang, yang kemudian mengingkari janji untuk menikahinya.
Dua puluh tahun kemudian, Ratri (Raihaanun) kembali bertemu Kamanjaya yang membawa putranya, Bagas (Ali Fikry), untuk menuntut ilmu pada Nyai Santi. Tanpa mengetahui masa lalu orang tua mereka, Bagas jatuh cinta pada Ratri. Ratri pun memanfaatkan pesonanya untuk membalas dendam pada Kamanjaya (Reza Rahadian).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News