"Misalnya (konsep) kita jadi orang gila, jadi gembel, itu di luar negeri (sudah ada), dari satu dua tahun lalu aku sudah mau bikin," kata pria kelahiran Dumai tersebut di Kantor Google, Rabu 20 Februari 2019.
Seperti konsep grebek yang diusung Atta, dia mengklaim bahwa konten itu dia yang mempopulerkan. Atta pun berpendapat YouTube adalah milik semua orang.
Untuk rencana ke depan, pria berusia 24 tahun itu akan merealisasikan konsep kolaborasi yang tertunda bersama motovlog Edwin Syah. Konsep itu tertunda lantaran Atta disibukkan dengan konsep prank cewek matre.
"Aku sempat janjian sama Motovlog namanya Edwin Syah, bisa tanya ke dia, aku sudah siapin rundown-nya. Segala macam alat sudah disiapkan. Cuma karena waktu itu kita sudah ada bikin prank cewek matre, saya kasih jangka akhirnya enggak kebikin," ucap Atta.
Konsep YouTube Atta terbilang bervariasi. Selain konsep prank challenge, dia juga membuat konsep bongkar, grebek, video musik, dan fast question. Namun, Atta tetap mengandalkan konsep daily life vlogging.
"Salah satu andalan aku tetap daily life vlogging, terus music video juga, Gen Halilintar makin lama makin gokil," kata Atta.
Pada 20 Februari kemarin, Atta Halilintar mendapat penghargaan Diamond Play Button dari YouTube. Perolehan ini dicapai atas jumlah subscriber di atas 10 juta pengikut. Subscriber Atta saat menerima penghargaan menembus angka 11,1 juta.
Atta tidak sendiri, YouTuber Ria Ricis dengan capaian angka subscriber 10,2 juta saat itu juga menerima penghargaan yang sama dari YouTube. Ria Ricis dinobatkan sebagai perempuan pertama yang mendapatkan Diamond Play Button dari YouTube.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
