Salah satu cuplikan dari konten digital DKJ Net (Foto: Dewan Kesenian Jakarta)
Salah satu cuplikan dari konten digital DKJ Net (Foto: Dewan Kesenian Jakarta)

Dewan Kesenian Jakarta Rilis Situs Baru dan Situs Kritik Sastra

Medcom • 19 Agustus 2021 17:34
Jakarta: Sektor kesenian mengalami paradoks semenjak pandemi merebak, sebagaimana aktivitas kesenian terus dibutuhkan, namun nyatanya menjadi salah satu sektor  yang paling terdampak dan lambat pemulihannya. Hal ini mengingat realisasi anggaran pemulihan ekonomi nasional 2021 berfokus pada kesehatan, perlindungan sosial, UMKM dan korporasi, dan sektor-sektor padat karya.
 
Pandemi telah menghadirkan efek dramatis pada lanskap luring akibat pembatasan 
kerumunan dan mobilitas masyarakat. Beradaptasi dan bermigrasi ke platform daring menjadi 
cara untuk memelihara public engagement sekaligus membawa keuntungan dalam menciptakan  hubungan dua arah antara DKJ dan masyarakat, seperti penyelenggaraan program live  streaming Seri Diskusi Publik DKJ setiap Selasa malam melalui kanal YouTube Dewan Kesenian  Jakarta.
 
Penguatan ekosistem kesenian di Jakarta menjadi koridor kerja DKJ periode 2020-2023 yang 
diterjemahkan melalui program advokasi, program kesenian berbasis platform, dan pemanfaatan media online. DKJ NET dan situs kritik sastra tengara.id adalah wujud  pemanfaatan media online sebagai wahana produksi pengetahuan, ruang percakapan dan  sekaligus menjalankan fungsi reflektif dalam praktik-praktik kesenian. 

DKJ NET


DKJ NET adalah media kanal luaran kerja-kerja DKJ, sekaligus akses publik tambahan untuk
produksi pengetahuan dalam jejaring konten digital DKJ. Salah satu inisiatif kolaboratif lintas
komite untuk pengembangan lebih lanjut dari kanal-kanal luaran DKJ yang sudah ada.

DKJ lewat DKJ NET berupaya mengembangkan dan meluaskan “Suara Jernih dari Cikini” 
dalam khasanah ragam pemikiran dan perspektif seni budaya di Indonesia dan dunia. Ragam 
luaran pengetahuan dalam kemasan feature audio visual, acara bincang maupun kurasi 
kearsipan, baik berbentuk video dan podcast dengan perspektif khas DKJ akan tumbuh dan 
bernaung di DKJ NET.
 
Justru di tengah sirkulasi ekonomi informasi di bawah rezim algoritma, dan lomba produksi
konten instan yang dirancang untuk memenuhi hasrat FOMO (Fear of Missing Out, Cemas
Ketinggalan Percakapan) semata, kanal DKJ NET menawarkan produksi konten seni budaya 
yang mendalam, kritis, dan khas, tidak menutup kemungkinan juga untuk yang eksploratif dan
eksperimental secara estetik.
 
Sebagai langkah awal, konten yang kami produksi akan berpijak dari bahan yang selama ini 
telah ada di/dari/melalui DKJ. Nantinya, platform dan konten ini akan berkesinambungan serta
bersinergi dengan jejaring produksi konten dari komunitas dan simpul-simpul dalam ekosistem
seni di Jakarta, dan di mana pun.

Situs Kritik Sastra tengara.id


tengara.id adalah upaya lanjutan Dewan Kesenian Jakarta dalam mengisi kelangkaan 
pertumbuhan kritik sastra dalam kehidupan kesusastraan Indonesia. Menghidupkan tradisi kritik 
sastra, terlebih-lebih yang bermutu, baik melalui undangan menulis, sayembara maupun atas 
upaya mandiri seorang kritikus, adalah juga upaya yang sama pentingnya dengan 
menumbuhkan karya sastra. 
 
Kritik sastra bukan hanya menjadi jembatan yang menghubungkan karya sastra dan 
pengarangnya dengan pembaca, tetapi juga menjadi menjadi pembuktian keterampilan seni 
menulis, keterbukaan wawasan dan kehidupan intelektual yang sehat dan meriah. 
 
Dengan situs kritik sastra, tengara.id, kami mengundang sekaligus menantang kemunculan kritik 
sastra, pembicaraan karya sastra yang tekun dan bernas, di samping pembicaraan yang 
hangat di antara sastrawan tentang kesusastraan dan soal-soal lain di sekitarnya. 
 
tengara.id dibidani oleh Komite Sastra periode 2020-2023, Hasan Aspahani, Yusi Avianti 
Pareanom, Ben Sohib, Jaronah Abdullah, dan Avianti Armand. Situs tengara.id akan dipimpin 
oleh dua orang editor/redaktur utama dan seorang redaktur pelaksana yang akan  bertanggungjawab terhadap pengelolaan situs ini. Untuk terbitan perdana, hingga satu tahun 
ke depan, Zen Hae dan Martin Suryawijaya telah bersedia menahkodai pelayaran pertama, 
dengan Dewi Kharisma Michellia sebagai pelaksana penuh. Setiap terbitan, berkala tiap 4 
bulan sekali, akan mengangkat satu tema atau tajuk tertentu, yang terbuka bagi siapa pun 
untuk menganggapinya. 
 
Setelah Sayembara Novel, Sayembara Manuskrip Puisi, Sayembara Penulisan Cerita Anak, 
Sayembara Kritik Sastra, dan Jakarta International Literary Festival, Dewan Kesenian Jakarta 
berharap tengara.id dapat menjadi platform yang bisa memberi kontribusi bagi 
perkembangan sastra Indonesia.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ASA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan