Karya sutradara Paul Agusta ini menghadirkan pendekatan film horor yang berbeda, dengan mengangkat unsur budaya Tionghoa dalam setiap produksinya.
“Naskahnya ditulis dengan riset yang lumayan dalam, ada tim riset juga yang memberi saya banyak materi, dan juga banyak buku yang saya baca,” kata Paul dalam konferensi pers Pernikahan Arwah, Kamis, 20 Februari 2025.
Riset yang mendalam tersebut membuat film Pernikahan Arwah terasa begitu otentik, baik dari sisi tradisi, busana, musik, hingga properti yang digunakan.
| baca juga: Sinopsis Film Horor Sumala yang Tayang di Netflix |
“Unsur teror itu dipastikan tetap ada, tapi yang benar-benar kita pegang dari awal itu jangan sampai kita menginjak kaki budaya yang sedang kita angkat,” tutur Paul.
Selain itu, Paul menyebut pihaknya juga berkoordinasi dengan penjaga Klenteng di daerah Lasem yang menjadi tempat syuting. Semua ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dalam ritual-ritual yang ditampilkan dalam film.
“Jadi kita berusaha sesetia mungkin sama budaya yang kita angkat,” tutur Paul.
Paul menyebut ada bagian film yang menggunakan mantera asli dari tradisi pernikahan arwah, sehingga ada batasan-batasan tertentu yang harus menjadi perhatian.
“Kami sangat hati-hati, jadi manteranya gak secara lengkap diucapkan, selalu diwanti-wanti jangan seluruh mantera diucapkan,“ ucap Paul.
Paul berharap Pernikahan Arwah bisa menjadi pemantik bagi para insan film di Indonesia untuk berani mengeksplore hal baru, khususnya budaya Indonesia yang begitu beragam.
Film dengan penulis Aldo Swastia dan Ario Sasongko ini memberikan kesan penasaran bagi para penonton. Setiap alur cerita dibuat dengan penuh misteri, sehingga penonton terus bertanya-tanya seperti apa kelanjutannya.
Pernikahan Arwah sendiri dibintangi oleh Morgan Oey, Zulfa Maharani, Jourdy Pranata, Brigitta Cynthia, Puty Sjahrul, Amagerald, Alam Setiawan, Verdi Solaiman, dan Bonita.
Sinopsis Pernikahan Arwah
Pernikahan Arwah berkisah tentang sepasang calon suami istri, Salim dan Tasya, yang memutuskan untuk memindahkan proses foto pre wedding mereka ke rumah keluarga Salim setelah bibi Salim, satu-satunya keluarga sedarah Salim meninggal dunia.
Selain harus mengurus pemakaman bibinya, Salim ternyata harus melanjutkan ritual keluarganya untuk membakar dupa setiap hari di sebuah altar yang misterius atau nyawanya akan terancam.
Kehadiran mereka dan tim foto pre-wedding di rumah itu membuat arwah leluhur Salim yang meninggal di masa pendudukan Jepang muncul dan meneror mereka. Tasya tergerak untuk menguak misteri masa lalu dari keluarga Salim untuk bisa menenangkan arwah tersebut, sekaligus membebaskan calon suaminya dari kewajibannya agar mereka bisa pergi dari rumah itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
