Asri Welas berperan sebagai Biyah, perempuan imigran Indonesia di New York yang melakukan apapun demi bertahan hidup. Salah satunya mengenakan kostum dan meminta bayaran di Times Square.
"Aku dua kali ya (bikin) Times Square diblok, cuman buat Asri Welas,” ungkapnya.
Kala itu, Asri merekam adegan sebagai Patung Liberty. Banyak orang, turis dan warga lokal, yang melihatnya syuting dengan kostum itu di tengah kota New York.
"Aku berasa Angelina Jolie. Semua orang kayak gini, ‘Diblok gini buat syuting apa?’ Orang pada liat ternyata gue di tengah syuting jadi (Patung) Liberty,” cerita Asri.
| baca juga:
|
Asri juga mengaku kalau lokasi Times Square sempat disterilkan dua kali. Pertama, saat ia mengenakan kostum hotdog dan kedua, saat ia mengenakan kostum Patung Liberty. Ia menambahkan kalau ada beberapa orang yang benar-benar memberinya uang saat ia memakai kostum itu.
“Yang pertama, (pakai kostum) merah hotdog. Yang kedua, ijo (patung Liberty). Tapi waktu aku jalan (pakai kostum itu), aku dapet dua dolar, dapet lima dolar,” kata pemeran Biyah itu.
Film Ali & Ratu-Ratu Queens (2021) kembali dengan serial spin off Ratu-Ratu Queens: The Series yang tayang pada 12 September 2025 di Netflix.
Serial drama komedi prekuel ini menyoroti bagaimana perempuan-perempuan itu pertama kali bertemu delapan tahun sebelum kenal dengan Ali.
Empat “ratu” di film Ali & Ratu-Ratu Queens pun kembali memerankan karakter mereka: Nirina Zubir sebagai Party, Happy Salma sebagai Chinta, Tika Panggabean sebagai Ance, dan Asri Welas sebagai Biyah.
Serial perdana karya Palari Films ini menyoroti latar belakang keempat perempuan ini selama di Queens, New York. Kisah pertemuan mereka, alasan mereka bertahan, bagaimana mereka sampai di Queens, hingga bertumbuhnya persahabatan mereka sebagai sesama imigran akan diceritakan di serial ini
Para pemeran Ratu-Ratu Queens: The Series, Nirina Zubir (Party), Happy Salma (Chinta), Asri Welas (Biyah), dan Tika Panggabean (Ance), mengaku bahwa keterlibatan mereka dalam serial ini bukan sekadar proyek akting. Namun, pembangunan persahabatan yang emosional. Sejak awal diajak bergabung, keempatnya antusias, terutama karena kisah ini berfokus pada perempuan imigran Indonesia di New York.
Chemistry di antara para pemain pun terbangun secara alami. Meski berasal dari latar belakang berbeda, interaksi sehari-hari di lokasi syuting membuat mereka merasa seperti keluarga. Dari adegan-adegan berat hingga momen lucu di balik layar, kedekatan itu ikut menghidupkan setiap adegan.
(Nyimas Ratu Intan Harleysha)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
