Film Sokola Rimba (Foto: Miles Films)
Film Sokola Rimba (Foto: Miles Films)

5 Film Indonesia yang Mengkritik Sistem Pendidikan, Wajib Ditonton!

Rafi Alvirtyantoro • 15 Februari 2025 09:00
Jakarta: Film tidak hanya menjadi sarana hiburan bagi masyarakat, tetapi juga ruang bagi para sineas untuk menyampaikan kritik sosial terhadap isu yang terjadi di Indonesia. Salah satunya isu tentang sistem pendidikan.
 
Melalui alur cerita yang menarik dan karakter yang kuat, beberapa film tanah air telah berhasil mengangkat isu-isu penting seputar dunia pendidikan di Indonesia. Mulai dari kesenjangan, diskriminasi, hingga dampak politik terhadap pendidikan dan kehidupan para pelajar.
 
baca juga: 7 Rekomendasi Film Netflix Terbaru Februari 2025
 

 
Beberapa rekomendasi film di bawah ini akan mengajak penonton untuk merenungkan kondisi pendidikan di Indonesia dan mendorong perubahan yang lebih baik.

Rekomendasi Film yang Berani Kritik Sistem Pendidikan Indonesia

1. Laskar Pelangi (2008)

Film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Andrea Hirata ini menggambarkan perjuangan anak-anak di Desa Gantung, Belitonh Timur, untuk mendapatkan pendidikan di tengah keterbatasan fasilitas dan ekonomi. Film Laskar Pelangi dibintangi oleh Cut Mini, Ikranagara, Slamet Rahardjo Djarot, Mathias Muchus, dan Teuku Rifnu Wikana.

Film garapan sutradara Riri Riza ini akan memperlihatkan isu-isu yang ada di dalam sistem pendidikan, seperti kesenjangan pendidikan dan kurangnya pemerataan fasilitas bagi pelajar Indonesia.

2. Denias, Senandung di Atas Awan (2006)

Film yang menjadi perwakilan Indonesia untuk Piala Oscar 2008 ini menceritakan tentang seorang anak yang berasal dari Papua, bernama Denias, yang berjuang untuk mendapatkan pendidikan di tengah keterbatasan dan diskriminasi. Film garapan sutradara John de Rantau ini dibintangi oleh oleh Albert Thom Joshua Fakdawer, Ryan Stevano William Manoby, Ari Sihasale, Nia Zulkarnaen dan Marcella Zalianty.
 
Film Denias, Senandung di Atas Awan akan membuat para penonton melihat bagaimana semangat anak-anak di Papua untuk belajar dan meraih mimpinya.

3. Sokola Rimba (2013)

Film drama biografi ini diangkat dari kisah nyata aktivis Butet Manurung dalam memperjuangkan pendidikan bagi anak-anak Suku Anak Dalam di Taman Nasional Bukit Barisan Dua Belas, Jambi.
 
Riri Riza menjadi sutradara untuk film yang dibintangi oleh Prisia Nasution dan Nyungsang Bungo. Film Sokola Rimba mengkritik sistem pendidikan yang tidak merata dan kurang memperhatikan kebutuhan masyarakat adat.

4. Guru Bangsa Tjokroaminoto (2015)

Film yang diproduksi oleh Christine Hakim ini melibatkan sutradara Garin Nugroho dan aktor Reza Rahadian sebagai pemeran utamanya. Film Guru Bangsa Tjokroaminoto menceritakan tentang perjuangan Tjokroaminoto dalam mendirikan sekolah untuk rakyat pribumi di awal abad ke-20.
 
Film yang berhasil membawa pulang Piala Citra 2015 untuk Sinematografi Terbaik, Tata Artistik Terbaik, dan Tata Busana Terbaik ini menyoroti diskriminasi pendidikan yang dialami oleh masyarakat pribumi pada masa kolonial.

5. Penyalin Cahaya (2021)

Debut film panjang dari sutradara Wregas Bhanuteja ini menghadirkan Shenina Syawalita Cinnamon, Lutesha, dan Chicco Kurniawan sebagai pemeran utamanya. Film yang diproduksi oleh Rekata Studio dan Kaninga Pictures ini tayang perdana di Festival Film Internasional Busan pada 8 Oktober 2021.
 
Film Penyalin Cahaya menceritakan tentang seorang mahasiswi bernama Suryani (Shenina Cinnamon) yang kehilangan beasiswanya setelah foto-foto dirinya saat mabuk di sebuah pesta tersebar di internet. Suryani tidak ingat apa yang terjadi malam itu, dan ia mencurigai bahwa dirinya menjadi korban pelecehan seksual.
 
Dengan bantuan teman masa kecilnya, Amin (Chicco Kurniawan), ia berusaha mencari tahu kebenaran di balik kejadian tersebut. Mereka berdua harus berhadapan dengan berbagai macam rintangan dan ancaman dalam mengungkap misteri malam itu.
 
Film Penyalin Chaya ini mengangkat isu kekerasan seksual di lingkungan kampus dan dampaknya terhadap masa depan korban. Film tersebut juga menyoroti ketidakadilan dan ketidakpedulian sistem pendidikan dalam menangani kasus seperti ini.

 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan