“Pertama, perasaannya ketika tahu harus tampil botak di film ini pastinya sebuah tantangan baru. Karena aku tahu akan ada proses yang cukup lama dibaliknya,” ungkapnya di Konferensi Pers Film Sampai Titik Terakhirmu di Senayan, Jakarta.
Mawar juga mengenang bagaimana proses transformasi menjadi seseorang yang botak ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Ia dan tim tata rias film Sampai Titik Terakhirmu pun harus memikirkan bentuk kepala yang bagus untuknya.
“Waktu syuting, kita kurang lebih tiga jam untuk proses make up botaknya. Ada beberapa kali percobaan untuk nyari gimana kira-kira yang bisa bikin bentuknya (kepala) kelihatan paling bagus,” papar Mawar.
Ketika melihat dirinya tanpa rambut untuk pertama kali, Mawar mengaku terkejut. Ia sempat bersedih saat berandai-andai kehilangan rambutnya. Peran Mawar sebagai seorang pejuang kanker mendorongnya untuk tampil botak akibat efek kemoterapi.
“Awalnya pas ngeliat aku botak, jujur aku ngerasa kayak, ‘wah, gini, ya, rasanya kalo suatu hari rambut aku hilang dan aku gak tahu bisa balik lagi atau enggak.’ Itu rasanya sedih banget sebenernya,” kenang aktris tersebut.
Produser film Sampai Titik Terakhirmu, Andi Suryanto mengungkap kesulitan mencari seorang aktris yang mau merealisasikan visinya untuk tampil botak. Untungnya, Mawar De Jongh, selaku pilihan pertama pemeran Shella, mau untuk mewujudkan penampilan ini.
“Kita mau berterima kasih sekali kepada Mawar karena Mawar sanggup untuk memenuhi tantangan ini,” sanjung Andi.
Selain tampil botak, Mawar juga mengaku harus menurunkan berat badan dan latihan futsal dalam rangka persiapan karakternya, Shella. Di dunia nyata, Mendiang Shella adalah seorang atlet futsal perempuan sebelum didiagnosis kanker ovarium pada 2021.
“Kita juga ada ngobrol sama dokter untuk mengetahui detail-detail yang perlu kita tahu untuk adegan (sakit) itu,” tambahnya.
Baca Juga :
Mawar de Jongh dan Arbani Yasiz Hidupkan Kisah Tragis Shella Selpi di Sampai Titik Terakhirmu
Film Sampai Titik Terakhirmu mengangkat kisah cinta yang viral antara Albi Dwizky dan Shella Selpi Lizah ke dunia perfilman. Shella menderita kanker ovarium sejak 2021 dan meninggal dunia tiga tahun setelahnya, pada tahun 2024. Ia dan kekasihnya, Albi Dwizky, kerap membagikan keseharian mereka lewat platform TikTok. Lewat rumah produksi LYTO Pictures dan sutradara Dinna Jasanti, kisah mereka diabadikan melalui layar lebar.
Film ini akan tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia mulai 13 November 2025.
(Nyimas Ratu Intan Harleysha)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id