Dengan tagline "One Last Mission" film yang akan tayang pada 21 Mei 2025 ini menggabungkan nostalgia dengan misi yang lebih mendalam dan personal. Membuat penonton terpukau oleh aksi, sekaligus terhubung secara emosional saat menyaksikan akhir dari petualangan Ethan Hunt.
Head of Marketing Paramount Pictures Indonesia, Julius Daniel Suhakri mengatakan, Mission Impossible merupakan film aksi terbesar sepanjang masa. Dia yakin kelanjutan aksi agen Ethan dan timnya dalam Mission: Impossible - The Final Reckoning dapat mengguncang bioskop Indonesia.
| Baca Juga: Ini 8 Serial Film Mission: Impossible, yang Terbaru Tayang Bulan Ini |
“Dengan kualitas produksi kelas dunia, aksi sungguhan dari Tom Cruise, dan jajaran cast yang luar biasa, film ini akan memberikan pengalaman yang mendalam bagi penonton, baik penggemar lama maupun generasi baru,” kata Julius Daniel Suhakri.
Dengan Sutradara Christopher McQuarrie, film ini melanjutkan perjalanan panjang Agen Ethan dalam Mission: Impossible yang dimulai sejak 1996. Dalam film versi terbaru ini, Tom Cruise kembali melakukan adegan-adegan ekstremnya sendiri tanpa pemeran pengganti.
Semua adegan dalam Mission: Impossible - The Final Reckoning dilakukan tanpa efek komputer, menjanjikan tontonan yang nyata dan mendebarkan bagi para penggemar setia.
Film Penuh Adegan Berbahaya
Salah satu adegan paling menegangkan menampilkan Tom Cruise melakukan wing-walking di atas pesawat biplan era 1940-an yang terbang dengan kecepatan lebih dari 193 km/jam di atas Pegunungan Drakensberg, Afrika Selatan.
Film ini menandai puncak dari perjalanan epik selama hampir tiga dekade petualangan Ethan Hunt, dengan Tom Cruise kembali memerankan agen IMF yang legendaris.
Dalam Mission: Impossible – The Final Reckoning, Ethan Hunt harus menghadapi musuh terberatnya, yaitu kecerdasan buatan (AI) yang dikenal sebagai Entity.
Film ini melengkapi alur cerita yang telah dibangun dalam film sebelumnya (Mission: Impossible - Dead Reckoning Part One), di mana Hunt memegang kunci untuk mengalahkan Entity.
Sebelum dapat melakukannya, ia harus mengumpulkan timnya untuk menemukan kapal selam Rusia yang tenggelam. Didalam kapal itu menyimpan kode sumber yang dibutuhkan untuk menghancurkan teknologi tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
