"Flavour-nya terus environment-nya kita juga pingin angkat bahwa anak-anak ini ada yang dari keluarga macam-macam keberagamannya. Jadi ada yang dari keturunan Jawa, Batak, Chinese, Bali, jadi geng ini diversity," kata Nia Dinata di Jakarta Selatan, Kamis, 26 September 2019.
Kisah ini tak jauh dari fenomena warga Jakarta yang memang banyak berasal dari pendatang. Nia jelas tak ingin membuat filmnya sebagai Jakarta sentris lewat keberagaman suku.
"Kita justru mau bikin the whole gang of Gossip Girl itu adalah perwakilan diversity Indonesia, keberagaman muka-mukanya kelihatan," jelas Nia.
Proses produksi Gossip Girl Indonesia sudah dimulai sejak 4 bulan lalu. Serial ini menjadi satu dari tiga Original Series dari GoPlay, aplikasi video on demand terbaru dari Gojek. GoPlay diakui Nia telah bekerja sama dengan pihak Amerika Serikat soal intellectual property (IP) Gossip Girl.
Gossip Girl dibuat versi Indonesia karena dianggap relevan dengan kehidupan remaja Indonesia. Nia Dinata bergerak sebagai showrunner, istilah produser dalam proyek serial juga bergerak sebagai chief writer. Dari sembilan episode, Nia Dinata menyutradarai episode pertama, dilanjutkan sutradara lain untuk episode berikutnya.
Gossip Girl juga menyentuh isu kekuatan media sosial dalam penyampaian dan konsumsi informasi di era digital. Berkaca dari gaya hidup sekarang, Instagram lebih menarik daripada koran.
"Ini merasa lagi merefleksikan dengan diri kita sekarang. Apa-apa melihat handphone, lihat postingan Instagram orang yang kita suka. Jadi lo lebih suka lihat Instagram kan daripada koran," kata Nia Dinata.
Gossip Girl Indonesia adalah satu dari tiga original series yang disiapkan GoPlay. Rencananya serial ini siap tayang awal tahun depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
