Sterling, nama tokoh utama yang diperankan oleh Bima Azriel sudah jelas bukan diadaptasi dari nama rumpun Melayu atau Indonesia. Remaja berusia 10 tahun itu sudah mengenal kinerja YouTube dan lebih banyak menjalin pertemanan melalui media sosial. Lama tinggal di Hongkong, Sterling yang dikenal sebagai YouTuber kemudian berkunjung ke Boyolali, Jawa Tengah, kampung halaman orangtuanya.
Cerita ini dikemas dalam bingkai 'anak kota masuk desa'. Sterling sudah terbiasa memegang kamera dan didukung penuh oleh orang tua. Keputusan keluarga mereka untuk menetap sementara di Boyolali mempertemukan Sterling dengan Giyanto 'Jayen' (Fatih Unru), anak asli Desa Selo, Boyolali yang terobsesi sebagai bintang film dan ingin membuat film. Pada satu titik, Sterling rindu untuk berinteraksi dengan kawan-kawan di luar dunia maya. Pertemuan Sterling dan Jayen menjadi awal cerita panjang mereka dalam misi membuat film yang disadur dari komik legenda daerah Ki Ageng Selo.

Adegan Petualangan Menangkap Petir (Foto: Fourcolours Films)
Bermodal kamera, tripod dan perlengkapan seadanya Sterling dan Jayen mengajak teman-teman Desa Selo untuk membuat cerita Ki Ageng Selo. Ambisi mereka ini dilakukan diam-diam di luar pengetahuan Beth (Putri Ayudya), ibu Sterling yang begitu protektif. Tujuan membuat film ini pun semata-mata untuk ditayangkan dalam layar tancap warga di pusat desa.
Dialog antarpemain konsisten menggunakan bahasa Indonesia. Meski Sterling lama berada di Hongkong, tidak ada susupan slang bahasa Inggris dalam dialog antara Sterling dan orangtua. Memasuki bingkai latar tempat Boyolali, satu per satu pemain mulai menyuarakan bahasa daerah Jawa Tengah, termasuk tutur bahasa kepada orang yang lebih tua.

Adegan Petualangan Menangkap Petir (Foto: Fourcolours Films)
Klasifikasi Lembaga Sensor Film untuk film ini masuk kategori Semua Umur. Selain sebagai pesan pentingnya interaksi nyata di kehidupan sosial, film ini turut berbagi pesan kepada orangtua tentang pengertian mereka terhadap passion anak.
Petualangan Menangkap Petir
Sutradara: Kuntz Agus
Penulis naskah: Eddie Cahyono, Jujur Prananto
Produser: Abimana Aryasatya, Prawita
Durasi: 93 menit
Rilis Indonesia: 30 Agustus 2018
Klasifikasi LSF: Semua Umur
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News