"Itu sulit karena bukan bahasa Inggris bukan bahasa Indonesia, dialognya separuh bahasa Korea, separuh lagi bahasa Manchuria," kata Joe Taslim saat menjadi tamu Ngobrol Asyik Medcom.id.
"Aku di sana sebelum syuting latihan terus karena aku enggak bisa berbahasa Korea tetapi tuntutan karakter aku harus bisa perform at least 70-80 persen," cerita Joe Taslim.
Joe Taslim memerankan pendekar dari keluarga Qing bernama Gurutai. Dia dikenal cerdas dan dapat berbahasa Korea maupun Manchuria.
"Bahasa Manchuria itu sudah punah, udah enggak ada lagi di dunia ini, hanya ada satu orang profesor dari University of Literature di Korea. Jadi dia datang mengajari aku bahasa Manchuria, itu tantangan paling gila," cerita aktor asal Palembang tersebut.
Manchuria merupakan kawasan kuno yang terletak di timur laut Tiongkok. Daerah ini berbatasan dengan Korea dan Rusia. Dalam film The Swordsman, diceritakan masa transisi Dinasti Ming-Qing, yakni penaklukan Dinasti Qing dari klan Manchu di Manchuria terhadap Dinasti Ming di Tiongkok.
Berkat film The Swordsman, Joe Taslim memelajari bahasa baru. Baginya, belajar bahasa Manchuria seperti memelajari bahasa Indonesia baku yang kerap digunakan di masa lampau.
"Ini bahasa kalau kita kayak bahasa Indonesia zaman dulu yang sangat baku," kata Joe Taslim.
Film The Swordsman bakal tayang di bioskop Korea Selatan pada 17 September 2020. Joe Taslim beradu peran dengan aktor Jang Hyuk dan Lee Minhyuk BTOB. Aktor lain yang terlibat yakni Choi Jin Ho, Jeong Man Sik, Kim Hyun Soo, Jang Hyun Sung, dan Lee Na Kyeong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
