Konferensi Pers Film Sampai Jumpa Selamat Tinggal (Foto: Medcom/Rafi)
Konferensi Pers Film Sampai Jumpa Selamat Tinggal (Foto: Medcom/Rafi)

Film Sampai Jumpa Selamat Tinggal Angkat Fenomena 'Orang Menghilang'

Rafi Alvirtyantoro • 03 Juni 2025 07:00
Jakarta: Film Sampai Jumpa Selamat Tinggal mengangkat sebuah fenomena yang sangat populer di Jepang pada tahun 1990-an.
 
Sutradara dan Penulis Skenario, Adriyanto Dewo, mengatakan bahwa ide cerita film Sampai Jumpa Selamat Tinggal muncul setelah membaca artikel tentang fenomena yang bernama juhatsu itu.
 
“Saya pernah baca artikel tentang fenomena juhatsu. Juhatsu itu kayak kamu sebagai individu bisa pergi dari keseharianmu, hingga keluarga kamu untuk hidup dengan identitas baru,” katanya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin, 2 Juni 2025.

Diketahui bahwa orang-orang yang melakukan juhatsu sering kali mencari cara untuk menghindari rasa malu atau tekanan sosial di lingkungan masyarakat sekitar. Mereka biasanya tidak dapat ditemukan karena hukum privasi Jepang yang ketat. 
 
baca juga: 

 
Menariknya, film Sampai Jumpa Selamat Tinggal justru mengambil latar di Korea Selatan. Adriyanto Dewo pun mengungkap alasannya.
 
“Setelah riset itu, lumayan ternyata. Nggak cuma di Jepang doang, di Korea juga ada. Amerika juga ada, Eropa juga ada. Jadi, karena baca artikel itu jadi kepikiran,” ungkapnya.
 
Walaupun berlatar di Korea Selatan, film Sampai Jumpa Selamat Tinggal tidak memilih kota besar, seperti Seoul. Syuting film ini dilakukan di Dangjin dan Seosan.
 
Produser Perlita Desiani dari Relate Films menjelaskan bahwa pemilihan lokasi itu memang sesuai dengan keinginannya untuk membuat cerita dan karya yang tidak biasa. 
 
Selain itu, Dangjin dan Seosan dinilai cocok untuk menggambarkan cerita di film Sampai Jumpa Selamat Tinggal.
 
“Tempat ini sangat bisa menyajikan cerita yang Adri punya membawa mood nya ketika kita datang ke sana. Kita ngerasa kayak tempat ini ngasih energi yang tepat untuk ceritanya gitu,” jelas Perlita Desiani.
 
Proses produksi film Sampai Jumpa Selamat Tinggal memakan waktu kurang dari satu bulan di Korea Selatan.
 
Film Sampai Jumpa Selamat Tinggal kembali mempertemukan aktor Jourdy Pranata dan Putri Marino. Diketahui mereka pernah beradu akting dalam film One Night Stand (2021) yang juga disutradarai oleh Adriyanto Dewo.
 
Kalau sebelumnya mereka melakukan pendekatan secara individu, film Sampai Jumpa Selamat Tinggal justru meminta Jourdy Pranata dan Putri Marino untuk lebih dekat dengan karakternya. Hal itu mengingat mereka berdua telah saling mengenal di dunia nyata.
 
“Sekarang bagaimana nih Dani dan Wyn. Karena hubungan Dani dan Wyn ini kan kusut. Bagaimana kita bisa build hubungan itu tanpa dijelaskan banyak di film,” ucap Jourdy. 
 
Oleh karena itu, Jourdy Pranata banyak melakukan diskusi dengan Putri Marino. Salah satu topik yang dibahasa adalah toxic relationship. 
 
Selain Jourdy Pranata dan Putri Marino, film ini juga dibintangi oleh Jerome Kurnia, Lutesha, dan Kiki Narendra. Film Sampai Jumpa Selamat Tinggal akan tayang di bioskop mulai 5 Juni 2025.
 
Sampai Jumpa Selamat Tinggal menceritakan tentang kisah cinta Wyn (Putri Marino) yang berliku-liku, dari jadi korban ghosting hingga terjebak dalam hubungan toxic. Setelah ditinggalkan kekasihnya, Dani (Jourdy Pranata), Wyn nekat menyusulnya ke Korea Selatan demi menuntut kejelasan. 
 
Ketika sampai di sana, ia bertemu Rey (Jerome Kurnia), pekerja migran Indonesia yang bersedia membantunya mencari Dani. Pencarian mereka makin rumit saat Rey mengenalkan Wyn pada sahabatnya, Anto (Kiki Narendra). Bersama-sama, mereka harus menghadapi Vanya (Lutesha), seorang gangster yang justru mempersulit misi Wyn.
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan