"Sudah hampir dua tahun aku bikin parfum ini. Semenjak tahu aku mau punya parfum dan ternyata bisa bikin parfum, aku langsung kontak orang-orang yang memang profesional di bidangnya. Prosesnya sekitar 18 bulan. Lama sekali, membutuhkan proses yang panjang," ujar Anggun seusai launching parfum 'Grace' miliknya di Plaza Indonesia, Jakarta, Kamis (26/6/2014).
Hal tersulit dari pembuatan parfumnya adalah memilih wangi yang paling tepat untuk merepresentasikan dirinya dan apa yang ingin ia sampaikan kepada masyarakat luas.
"Aku sampai pergi ke Grasse, sebuah kota tradisional di Paris. Itu memang kotanya parfum. Jadi semua parfum-parfum yang bagus ada di sana. Di sana aku dikasih tahu kalau mau bikin parfum harus tahu kepribadiannya gimana, mau wangi yang sperti apa, apa yang mau disampaikan. Lalu aku ganti lagi, ganti lagi, banyak sekali keinginannya," tutur Anggun.
Ia bercerita, dosis wewangian parfum membuatnya jadi bingung. Dalam parfum yang diambil dari terjemahan namanya ke dalam bahasa Inggris, Grace (Anggun), penyanyi yang berdomisili di Paris itu mencampurkan limau, jeruk nipis, jahe, melati, dan juga musk kedalam satu racikan. Hasilnya, parfum Grace menyajikan aroma sensual dan sangat 'Indonesia'.
"Aku memang ingin membuat parfum yang bisa merepresentasikan aku dengan baik. Aku anak produksi Indonesia, tapi tinggalnya di Barat. Jadi aku ingin bikin perpaduan antara wangi-wangian barat dan juga wangi-wangian Indonesia, sehingga di manapun aku berada, wanginya bisa diterima di mana-mana seperti aku" ujar penyanyi kelahiran Jakarta, 29 April 1974 ini. Anggun pun mendedikasikan parfumnya untuk semua wanita yang sangat percaya diri dan bangga menjadi perempuan.
"Aku ingin parfum ini ditujukan untuk perempuan yang punya banyak ide dan cerita, juga mandiri. Bentuk botolnya itu seperti badan wanita, tutupnya berbentuk mahkota, karena isi kepala dan rambut wanita adalah mahkota. Aku dengan bangga mempersembahkan Grace untuk para wanita modern," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
