YOUR FASHION

Aku Cinta Batik! Inilah 3 Daerah Penghasil Batik di Pulau Jawa yang Tak Lekang Dimakan Waktu

Mia Vale
Senin 02 Oktober 2023 / 08:05
Jakarta: Saat ini penggunaan batik sebagai pakaian sudah tidak asing lagi. Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, bahkan lansia kerap mengenakan batik pada setiap momen tertentu. Ya, batik sudah tidak lagi dianggap sebagai pakaian orang tua atau pakaian resmi. Karena acara semiformal atau ke kantor pun orang bisa pakai batik.

Mengutip laman Wikipedia, batik merupakan kain Indonesia bergambar yang dibuat secara khusus dengan menuliskanmalam pada kain,  kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan. 

Memang, pada sebelum seperti sekarang, batik banyak digunakan kaum bangsawan karena menjadi simbol kekuasaan. Namun, semakin berkembangnya zaman, batik semakin dikenal banyak orang, bahkan sampai ke mancanegara.

Momen ini mencapai puncaknya ketika UNESCO menetapkan kalau keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, batik merupakan Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi. Hal itu terjadi pada tanggal 2 Oktober 2009. Sehingga sejak saat itu, 2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional.

Untuk penghasil batik terbanyak, memang masih didominasi dari pulau Jawa. Tapi bukan berarti daerah di luar Jawa tidak memiliki batik yang memukau. Motif batik pun beragam. Indonesia sendiri tercatat memiliki 5.849 motif batik yang tersebar dari Aceh hingga Papua. 

Ya, hampir semua daerah di Indonesia memiliki produk batik yang khas dan berbeda dari daerah lain. Pengolahannya pun dilakukan dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan tersendiri. Berikut beberapa daerah penghasil batik yang ada di pulau Jawa.
 

1. Pekalongan



(Batik Pekalongan. Foto: Dok. Instagram Ardhy Saputra/@oemah_sarung)

Rasanya julukan Pekalongan sebagai Kota Batik tidak terbantahkan. Julukan ini tidak lepas dari fakta sejarah yang telah berlangsung dari ratusan tahun yang lalu. Menukil dari berbagai sumber, batik Pekalongan mempunyai ciri khas tersendiri. Kebanyakan batik Pekalongan menggunakan warna coklat sogan atau hitam atau putih. 

Pekalongan lebih mengutamakan corak yang lebih modern dan banyak bersentuhan dengan flora dan fauna. Selain itu, ditunjang dengan pewarnaan yang relatif lebih cerah dan berwarna-warni khas batik pesisir. 

Untuk proses produksinya pun banyak dikerjakan di rumah-rumah masyarakat. Batik produksi Pekalongan diyakini sudah ada sejak abad ke-19 atau tahun 1800-an, dibuktikan dengan motif batik pohon kecil yang diperkirakan dibuat tahun 1802. Beberapa motif batik Pekalongan di antaranya jlamprang, buketan, terang bulan, motif semen, pisan bali dan lung-lungan.
 

2. Cirebon



(Batik Cirebon. Foto: Dok. Instagram Batik Cirebon/@batikcirebon.online)

Merupakan daerah kedua penghasil batik yang cukup terkenal dengan batik Megamendung. Batik Cirebon ini lahir dari lingkungan keraton (Kanoman, Kasepuhan dan Kepabronan) kemudian dibawa ke luar oleh abdi dalem yang bertempat tinggal di luar keraton. 
Untuk motif, corak batik Kota Udang ini sangat kental dengan sejarah dan budaya kota Cirebon. Motif Megamendung sendiri melambangkan awan pembawa hujan sebagai lambang kesuburan dan pemberi kehidupan.

Untuk membuatnya perlu tujuh tingkatan warna dan memakan waktu cukup lama. Dan bila kamu ingin berbelanja batik di daerah Cirebon, Jawa Barat, coba melipir sebentar ke beberapa sentra batik. Cirebon, diantaranya Batik Trusmi, Pasar Kanoman, Toko Pangestu, atau Pasar Pagi.
 

3. Solo



(Batik Solo. Foto: Dok. Instagram Adinna Store/@adinnastore)

Identik dengan sebutan kota budaya, Solo secara spesifik juga dikenal sebagai kota batik. Batik Solo memiliki ciri khas, baik dalam proses cap maupun tulis. Pewarnaan yang digunakan untuk membatik menggunakan bahan alam yaitu soga. 

Motif batik Solo yang terkenal diantaranya motif sidomukti dan motif sidoluhur. Selain itu, motif lain dari batik Solo juga banyak di antaranya motif slobog, truntum, satrui manah, semen rante, parang kusumo, pamiluto, ceplok kasatriyan, semen gendong, bondhet, dan masih banyak lagi. 

Eksistensi Solo sebagai pusat batik di Indonesia tercermin dari banyaknya sentra batik di kota ini. Beberapa kawasan batik di Kota Solo di antaranya Kampung Batik Kauman, Kampung Batik Laweyan, Batik Danar Hadi, Lumbung Batik, dan Pasar Klewer.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH