WISATA

Tradisi Sambut Ramadan dari Berbagai Daerah, Mana yang Paling Unik?

A. Firdaus
Rabu 22 Maret 2023 / 08:17
Jakarta: Sidang Isbat untuk menentukan 1 Ramadan 1444 Hijriyah akan dilakukan pada sore ini. Namun sebelum memasuki puasa pertama, ada beberapa daerah yang biasa melakukan tradisi dalam menyambut Ramadan.

Melansir Indonesia Travel, berikut tradisi menyambut Ramadan dari berbagai daerah:
 

1. Meugang - Aceh


Tak dipungkiri lagi, Aceh menjadi daerah yang memegang teguh tradisi menyambut Ramadan. Kota yang diberi julukan Serambi Mekkah ini punya tradisi unik dalam menyambut bulan Ramadan, yaitu Meugang.


Dok. Indonesia Travel

Disebut juga Makmeugang atau Haghi Mamagang, tradisi ini dilaksanakan saat menjelang bulan Ramadan, Hari Raya Idul Fitri, dan Hari Raya Idul Adha. Meugang sudah ada dari sejak zaman kerajaan Aceh Darussalam, yaitu sekitar abad ke-14.

Pada pelaksanaannya, masyarakat akan membeli daging di pasar, namun ada juga yang menyembelihnya. Daging ini kemudian dihidangkan dengan hidangan terbaik dan disantap bersama keluarga, rekan kerja (Meugang Kantor), dan warga desa (Meugang di Gampong).

 

2. Malamang - Sumatera Barat


Untuk urusan menyambut Ramadan, warga Minang tak kalah menariknya dalam urusan tradisi. Di Sumatera Barat pada umumnya, warga Minang biasa melakukan tradisi Malamang atau membuat lemang, sehingga bulan sebelum puasa sering juga disebut bulan Lemang (lamang).


Dok. Indonesia Travel


Nah, lemang sendiri merupakan makanan tradisional berupa beras ketan yang dimasukkan ke dalam bambu yang panjang, disisipkan daun pisang, lalu dibakar. Tradisi membuat lemang ini terkenal di beberapa daerah seperti Padang, Pariaman, Padang Pariaman, dan Painan. Selain untuk bulan puasa, lemang pun kerap dijadikan makanan acara hajatan atau kekerabatan, lho!
 

3. Pacu Jalur - Riau


Masih dari Pulau Sumatera, kali ini mampir ke Riau. Provinsi yang dijuluki Lancang Kuning ini melaksanakan tradisi yang sportif dan kekeluargaan alam menyambut Ramadan, yaitu Pacu Jalur.

Tradisi yang sangat unik ini merupakan perlombaan dayung perahu berukuran 40 meter, berisi 40 hingga 60 orang, dan berlokasi di Sungai Kuantan. Perahu yang telah dirias akan beradu kecepatan dengan didayung oleh puluhan pria.


Dok. Indonesia Travel

Tradisi ini telah hadir terutama di masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi dalam menyambut bulan Ramadan dan hari besar Islam, namun kini pun dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI. Kalau Sobat Pesona ke Riau, wajib menyaksikan tradisi yang super seru ini!
 

4. Munggahan - Jawa Barat


Tradisi menyambut Ramadan yang paling terkenal di Jawa Barat adalah Munggahan. Warga Sunda di Jawa Barat sudah biasa melakukan Munggahan sekitar satu atau dua hari sebelum bulan puasa.


Dok. Indonesia Travel

Pada pelaksanaannya, masyarakat akan berkumpul bersama keluarga untuk mengadakan piknik di tempat wisata, makan bersama, ziarah kubur, atau membersihkan tempat ibadah. Bahkan, pada zaman dahulu para warga terutama anak laki-laki akan pergi ke sungai untuk mandi, sebagai tanda membersihkan diri memasuki bulan suci.
 

5. Nyadran - Jawa Tengah


Melipir ke Tengah Pulau Jawa, ada Nyadran yang merupakan tradisi khas Jawa Tengah. Tradisi ini merupakan ziarah kubur yang dilakukan secara berbondong-bondong oleh warga yang hendak mengunjungi makam keluarga mereka.


Dok. Indonesia Travel

Nyadra dibagi menjadi tiga tahap, yaitu Kenduri atau pembacaan ayat Al-Quran, zikir, tahlil, doa bersama, dan ditutup dengan makan bersama sambil menggelar tikar di pinggir jalan dan menyajikan makanan tradisional. Kemudian, acara dilanjutkan dengan Besik atau pembersihan makam, dan ditutup dengan ziarah kubur. Menarik, ya?
 

6. Megibung - Bali


Kamu mungkin tidak semuanya tahu, kalau kalau masyarakat Islam di ujung timur Pulau Dewata juga melakukan tradisi menyambut bulan Ramadan, yang disebut Megibung?


Dok: Indonesia Travel

Tepatnya di Kabupaten Karangasem, Bali, masyarakat di sana biasa menggelar Megibung, atau acara memasak dan makan bersama dengan melingkar sambil duduk bersila.

Warga akan memasak makanan tradisional, baik nasi maupun lauk pauknya. Nasi akan diletakkan di wadah beralaskan daun pisang yang disebut “gibungan”, sementara lauk pauknya pun disajikan di atas daun pisang dan disebut “karangan”.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH