WISATA
Penanaman 10 Ribu Bibit Bakau di Pantai Batu Berang demi Keberlanjutan Ekowisata Mandalika
A. Firdaus
Sabtu 31 Juli 2021 / 18:04
Mandalika: Sebuah aksi dilakukan Traveloka dengan Sahabat Pulau Indonesia dalam memperingati Hari Bakau Sedunia. Kolaborasi ini membuat gerakan penanaman 10 ribu bakau di Pantai Batu Berang, Desa Mertak, Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), 26 Juli 2021.
Penanaman 10.000 bakau ini bertujuan untuk menjaga kualitas ekosistem pantai dan biota bawah laut secara jangka panjang di kawasan Pantai Batu Berang. Inisiatif ini meliputi kegiatan penanaman bibit bakau, hingga proses pemeliharaan kelestarian bakau selama dua tahun, yang melibatkan masyarakat lokal.
Adapun Program Penanaman Bakau ini merupakan bagian dari komitmen Traveloka dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Selain itu mendukung pemulihan pariwisata domestik, melalui perkembangan ekowisata dan praktik pariwisata yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab.
Terpilihnya Desa Mertak, karena sebagai salah satu desa wisata dalam Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Mandalika, Lombok, serta daerah penyangga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Desa wisata ini menawarkan wisata bahari dan ekowisata dengan pantai, pegunungan, dan bakau sebagai objek wisata utama.
Namun, kondisi kawasan pantai di Desa Mertak beberapa tahun terakhir menunjukkan penurunan akibat terjadinya erosi dan abrasi. Selama satu tahun terakhir, bibir pantai telah bergeser sebanyak satu meter ke arah pantai. Untuk itu, penanaman bakau menjadi sangat penting untuk menahan laju abrasi, serta menjaga kualitas ekosistem pantai dan biota bawah laut secara jangka panjang.
"Kami sangat mengapresiasi kontribusi yang dilakukan Traveloka dan Sahabat Pulau Indonesia untuk menjaga kelestarian lingkungan di kawasan pesisir Pantai Batu Berang, Desa Mertak. Selain memiliki peranan penting untuk mengurangi penyusutan area pantai hingga meredam
ancaman tsunami, area bakau juga dapat menjadi tempat budidaya ikan, kepiting, dan udang yang menjadi sumber penghidupan para nelayan," ujar Dr. H. Zulkieflimansyah, Gubernur Nusa Tenggara Barat.
Dalam menjalankan Program Penanaman Bakau ini, Sahabat Pulau Indonesia juga berkolaborasi dengan masyarakat Desa Mertak dan anggota BAPERA (Barisan Pemuda Nusantara) Kecamatan Pujut untuk melakukan proses penanaman bibit bakau hingga pemeliharaan (penyiangan, penyulaman, penjarangan) kelestarian bakau. Selain itu, komunitas-komunitas peduli lingkungan, pelaku wisata, dan kelompok sadar wisata (pokdarwis) juga turut terlibat dalam program ini.
“Mandalika memiliki destinasi ekowisata dan olahraga air yang mengesankan yang harus kita jaga kelestariannya. Program Penanaman Bakau ini merupakan partisipasi aktif Traveloka dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan di Mandalika, khususnya Pantai Batu Berang, Desa Mertak," terang Albert, Co-Founder Traveloka.
Program ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) nomor 14 tentang pengelolaan laut dan pesisir secara berkelanjutan. Dengan dilakukannya inisiatif untuk melestarikan lingkungan secara jangka panjang, program ini diharapkan dapat juga mendorong pertumbuhan ekonomi di Desa Mertak, secara khusus, serta Mandalika dan Provinsi NTB.
"Kontribusi ini juga menjadi bagian dari tanggung jawab kami terhadap industri pariwisata yang berkelanjutan di Indonesia dengan berfokus pada tiga pilar utama, yaitu: tata kelola lingkungan, sosial budaya, dan ekonomi," sambung Albert.
Program ini juga sejalan dengan misi Sahabat Pulau Indonesia untuk memulihkan dan melindungi hutan bakau. Indonesia memiliki hutan bakau terluas di dunia dengan total area mencapai 3,2 juta hektar atau 22,4% dari total luas bakau dunia.
"Sahabat Pulau Indonesia hadir untuk berkontribusi menyelesaikan tantangan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat di kawasan pesisir di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi dan metode pengajaran yang telah beradaptasi dengan protokol new normal," ujar Noor Adrishya Aishvari, Pelaksana Tugas Direktur Sahabat Pulau Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Penanaman 10.000 bakau ini bertujuan untuk menjaga kualitas ekosistem pantai dan biota bawah laut secara jangka panjang di kawasan Pantai Batu Berang. Inisiatif ini meliputi kegiatan penanaman bibit bakau, hingga proses pemeliharaan kelestarian bakau selama dua tahun, yang melibatkan masyarakat lokal.
Adapun Program Penanaman Bakau ini merupakan bagian dari komitmen Traveloka dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Selain itu mendukung pemulihan pariwisata domestik, melalui perkembangan ekowisata dan praktik pariwisata yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab.
Terpilihnya Desa Mertak, karena sebagai salah satu desa wisata dalam Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Mandalika, Lombok, serta daerah penyangga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Desa wisata ini menawarkan wisata bahari dan ekowisata dengan pantai, pegunungan, dan bakau sebagai objek wisata utama.
Namun, kondisi kawasan pantai di Desa Mertak beberapa tahun terakhir menunjukkan penurunan akibat terjadinya erosi dan abrasi. Selama satu tahun terakhir, bibir pantai telah bergeser sebanyak satu meter ke arah pantai. Untuk itu, penanaman bakau menjadi sangat penting untuk menahan laju abrasi, serta menjaga kualitas ekosistem pantai dan biota bawah laut secara jangka panjang.
"Kami sangat mengapresiasi kontribusi yang dilakukan Traveloka dan Sahabat Pulau Indonesia untuk menjaga kelestarian lingkungan di kawasan pesisir Pantai Batu Berang, Desa Mertak. Selain memiliki peranan penting untuk mengurangi penyusutan area pantai hingga meredam
ancaman tsunami, area bakau juga dapat menjadi tempat budidaya ikan, kepiting, dan udang yang menjadi sumber penghidupan para nelayan," ujar Dr. H. Zulkieflimansyah, Gubernur Nusa Tenggara Barat.
Dalam menjalankan Program Penanaman Bakau ini, Sahabat Pulau Indonesia juga berkolaborasi dengan masyarakat Desa Mertak dan anggota BAPERA (Barisan Pemuda Nusantara) Kecamatan Pujut untuk melakukan proses penanaman bibit bakau hingga pemeliharaan (penyiangan, penyulaman, penjarangan) kelestarian bakau. Selain itu, komunitas-komunitas peduli lingkungan, pelaku wisata, dan kelompok sadar wisata (pokdarwis) juga turut terlibat dalam program ini.
“Mandalika memiliki destinasi ekowisata dan olahraga air yang mengesankan yang harus kita jaga kelestariannya. Program Penanaman Bakau ini merupakan partisipasi aktif Traveloka dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan di Mandalika, khususnya Pantai Batu Berang, Desa Mertak," terang Albert, Co-Founder Traveloka.
Program ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) nomor 14 tentang pengelolaan laut dan pesisir secara berkelanjutan. Dengan dilakukannya inisiatif untuk melestarikan lingkungan secara jangka panjang, program ini diharapkan dapat juga mendorong pertumbuhan ekonomi di Desa Mertak, secara khusus, serta Mandalika dan Provinsi NTB.
"Kontribusi ini juga menjadi bagian dari tanggung jawab kami terhadap industri pariwisata yang berkelanjutan di Indonesia dengan berfokus pada tiga pilar utama, yaitu: tata kelola lingkungan, sosial budaya, dan ekonomi," sambung Albert.
Program ini juga sejalan dengan misi Sahabat Pulau Indonesia untuk memulihkan dan melindungi hutan bakau. Indonesia memiliki hutan bakau terluas di dunia dengan total area mencapai 3,2 juta hektar atau 22,4% dari total luas bakau dunia.
"Sahabat Pulau Indonesia hadir untuk berkontribusi menyelesaikan tantangan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat di kawasan pesisir di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi dan metode pengajaran yang telah beradaptasi dengan protokol new normal," ujar Noor Adrishya Aishvari, Pelaksana Tugas Direktur Sahabat Pulau Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)