WISATA
Mengenal Pasar Baru, Destinasi Jakarta yang Wajib Kamu Kunjungi
Medcom
Rabu 21 Juni 2023 / 11:05
Jakarta: Jika kamu mengingat Pasar Baru, apa yang terpikirkan? Belakangan ini, memang lokasi pasar di Jakarta Barat ini terkenal dengan thirfting mereka. Sebenarnya, Pasar Baru lebih dari itu, lho!
Dalam rangka ulang tahun Jakarta ke-496 ini, salah satu destinasi wisata Jakarta yang perlu kamu kunjungi adalah Pasar Baru. Lokasi ini menyimpan banyak cerita sejak dahulu Jakarta berdiri.
Pasar Baru identik dengan gapura menjulang tinggi dengan tulisan 'Passer Baroe'. Lokasi itu menjadi batas memasuki area Pasar Baru. Jika kamu melangkah masuk, kamu akan melihat banyak bangunan tua yang memang sudah ada sejak lama.

(Gerbang Pasar Baru. Foto: Dok. Instagram Jakarta Tourism/@jakarta_tourism)
Berdirinya Pasar Baru tak lepas dari kejayaan kolonial Hindia Belanda pada pertengahan abad ke-20. Dikenal dengan Passer Baroe, pemerintah kolonial membangun kawasan pusat perbelanjaan tertua di Jakarta itu sejak tahun 1820.
Pemerintah Belanda sengaja membangun pusat perbelanjaan di daerah tersebut karena dekat dengan kantor pemerintahan. Selain itu Pasar Baru juga menjadi sebuah titik kumpul masyarakat Jakarta untuk berbelanja.
Hadirnya eksistensi Pasar Baru, Belanda juga bisa menarik pajak bagi para pedagang asing yang lumayan tinggi. Sebab di pasar tersebut kebanyakan pedagang berasal dari India dan Tiongkok.
Kawasan bersejarah ini tentu menghadirkan banyak hal untuk ditunjukkan kepada masyarakat. Sebagai penduduk atau pendatang, Pasar Baru menjadi destinasi yang cocok untuk dikunjungi masyarakat.
Tentunya, di dalamnya akan ada berbagai hal yang membuat kamu takjub. Ini lima hal yang kamu akan temukan di dalam Pasar Baru, antara lain:

(Little India. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
Saat kamu turun di Stasiun Commuter Line Juanda, berjalan dikit akan melihat gapura dengan tulisan 'Little India'. Pemberian nama ini bukan cuma-cuma, tetapi memang banyaknya penduduk asal India yang tinggal di sini.
Orang-orang India yang berada di sini pun turut menggerakkan perekonomian. Rumah ibadah pun juga terdapat di sini, sebab tak sedikit orang India yang memang tinggal di area Pasar Baru ini.
Pasar Baru juga menjadi salah satu pusat tekstil di DKI Jakarta. Banyak para pedagang keturunan India yang berdagang tekstil secara turun temurun. Seperti Lakhmi Mahtani. Usaha keluarganya itu sudah dijalankan sejak 1932.

(Toko Kopi Maru. Foto: Dok. Instagram Toko Kopi Maru/@tokokopimaru)
Siapa sangka kedai kopi kekinian di mana tempat nongkrong para remaja terletak sangat tersembunyi? Anak zaman kini mungkin akan menyebutnya sebagai 'hidden gem'. Toko Kopi Maru memiliki ceritanya tersendiri.
Bangunan tua dengan nuansa putih itu ternyata merupakan kediaman dari Tio Tek Hong. Tio Tek Hong merupakan salah satu dari tiga saudagar Tionghoa yang menggeluti industri musik.
Untuk sekarang, rumah ini menjadi kedai kopi kekinian. Harga yang dibanderol untuk membeli kopi di sini adalah mulai dari Rp25 ribuan.

(Beragam tempat perbelanjaan dalam Pasar Baru. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
Sebagai pusat perbelanjaan tertua di Jakarta, kawasan Pasar Baru memiliki beragam toko yang menjual berbagai kebutuhan. Terdapat banyak toko tekstil, alat musik, alat olahraga, kerajinan tangan, hingga pernak-pernik perhiasan.
Kamu juga akan menemukan Lee Ie Seng, yang merupakan toko kelontong yang berdiri sejak 1873. Bangunan di depannya pun terlihat tua, di mana kamu bisa melihat bangunan tersebut memang sudah berumur.
Selain itu, kamu juga bisa melihat banyak pedagang menjajakan barang jualan mereka. Beragam produk mulai dari pakaian, asesoris, hingga penukaran uang jadul (zaman dulu).
.jpg)
(Klenteng. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
Kamu perlu memasang pandangan dengan teliti. Pasalnya, untuk menemukan klenteng di Pasar Baru perlu berjalan masuk ke gang kecil. Kamu bisa menemukan papan dengan nama 'Wihara Dharma Jaya (Sin Tek Bio)'.
Klenteng ini merupakan salah satu klenteng yang telah lama berdiri di Jakarta. Pada awalnya, wihara ini bernama Klenteng Het Kong Sie Huis, selanjutnya berubah menjadi Sin Tek Bio pada tahun 1820. Pada 12 Mei 1982, berubah menjadi Dharma Jaya.
Tempat ibadah ini bisa dikunjungi oleh siapa saja. Namun, kamu perlu menjaga sikap dan menghormati bahwa bagaimana pun, ini adalah tempat ibadah. Toleransi harus tetap diutamakan, ya!

(Cakue Ko Atek. Foto: Dok. Instagram Cakue Ko Atek Pasar Baru/@cakuekoatek)
Lapar setelah berjalan di area Pasar Baru? Tenang! Di sini ada banyak kuliner yang dijamin membuat kenyang. Pun, di Pasar Baru terdapat kuliner bersejarah juga, lho!
Seperti lirik lagu Lilik Suryani "Rumahku di salah satu gang, namanya Gang Kelinci", terdapat kuliner berumur setengah abad. Bakmi Gang Kelinci sudah ada sejak tahun 1957, lho. Bakmi legendaris tersebut beralamat di Jalan Kelinci Raya Nomor 1-3.
Selain itu, di gang kelinci ada kuliner legendaris lainnya. Cakue Ko Atek diketahui berdiri sejak tahun 1971. Toko legendaris ini bernuansa warna hijau terang dan sejak lama tidak pernah pindah tempat. Jadi, kamu mudah untuk menemukannya!
Selain dua hal tersebut, masih banyak kuliner yang terdapat di Pasar Baru. Namun, kamu perlu berhati-hati, ya. Karena ada makanan yang memang tidak halal untuk dimakan.
Itulah hal-hal yang menjadikan Pasar Baru menjadi destinasi wisata yang perlu kamu kunjungi. Dalam rangka HUT Jakarta tahun ini, Pasar Baru bisa menjadi lokasi yang pas bagi kamu yang ingin mengetahui lebih dalam tentang Jakarta.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Dalam rangka ulang tahun Jakarta ke-496 ini, salah satu destinasi wisata Jakarta yang perlu kamu kunjungi adalah Pasar Baru. Lokasi ini menyimpan banyak cerita sejak dahulu Jakarta berdiri.
Pasar Baru identik dengan gapura menjulang tinggi dengan tulisan 'Passer Baroe'. Lokasi itu menjadi batas memasuki area Pasar Baru. Jika kamu melangkah masuk, kamu akan melihat banyak bangunan tua yang memang sudah ada sejak lama.
Sejarah hadirnya Pasar Baru

(Gerbang Pasar Baru. Foto: Dok. Instagram Jakarta Tourism/@jakarta_tourism)
Berdirinya Pasar Baru tak lepas dari kejayaan kolonial Hindia Belanda pada pertengahan abad ke-20. Dikenal dengan Passer Baroe, pemerintah kolonial membangun kawasan pusat perbelanjaan tertua di Jakarta itu sejak tahun 1820.
Pemerintah Belanda sengaja membangun pusat perbelanjaan di daerah tersebut karena dekat dengan kantor pemerintahan. Selain itu Pasar Baru juga menjadi sebuah titik kumpul masyarakat Jakarta untuk berbelanja.
Hadirnya eksistensi Pasar Baru, Belanda juga bisa menarik pajak bagi para pedagang asing yang lumayan tinggi. Sebab di pasar tersebut kebanyakan pedagang berasal dari India dan Tiongkok.
Lima hal yang akan kamu temukan di Pasar Baru
Kawasan bersejarah ini tentu menghadirkan banyak hal untuk ditunjukkan kepada masyarakat. Sebagai penduduk atau pendatang, Pasar Baru menjadi destinasi yang cocok untuk dikunjungi masyarakat.
Tentunya, di dalamnya akan ada berbagai hal yang membuat kamu takjub. Ini lima hal yang kamu akan temukan di dalam Pasar Baru, antara lain:
1. Little India

(Little India. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
Saat kamu turun di Stasiun Commuter Line Juanda, berjalan dikit akan melihat gapura dengan tulisan 'Little India'. Pemberian nama ini bukan cuma-cuma, tetapi memang banyaknya penduduk asal India yang tinggal di sini.
Orang-orang India yang berada di sini pun turut menggerakkan perekonomian. Rumah ibadah pun juga terdapat di sini, sebab tak sedikit orang India yang memang tinggal di area Pasar Baru ini.
Pasar Baru juga menjadi salah satu pusat tekstil di DKI Jakarta. Banyak para pedagang keturunan India yang berdagang tekstil secara turun temurun. Seperti Lakhmi Mahtani. Usaha keluarganya itu sudah dijalankan sejak 1932.
2. Toko Kopi Maru

(Toko Kopi Maru. Foto: Dok. Instagram Toko Kopi Maru/@tokokopimaru)
Siapa sangka kedai kopi kekinian di mana tempat nongkrong para remaja terletak sangat tersembunyi? Anak zaman kini mungkin akan menyebutnya sebagai 'hidden gem'. Toko Kopi Maru memiliki ceritanya tersendiri.
Bangunan tua dengan nuansa putih itu ternyata merupakan kediaman dari Tio Tek Hong. Tio Tek Hong merupakan salah satu dari tiga saudagar Tionghoa yang menggeluti industri musik.
Untuk sekarang, rumah ini menjadi kedai kopi kekinian. Harga yang dibanderol untuk membeli kopi di sini adalah mulai dari Rp25 ribuan.
3. Beragam perbelanjaan

(Beragam tempat perbelanjaan dalam Pasar Baru. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
Sebagai pusat perbelanjaan tertua di Jakarta, kawasan Pasar Baru memiliki beragam toko yang menjual berbagai kebutuhan. Terdapat banyak toko tekstil, alat musik, alat olahraga, kerajinan tangan, hingga pernak-pernik perhiasan.
Kamu juga akan menemukan Lee Ie Seng, yang merupakan toko kelontong yang berdiri sejak 1873. Bangunan di depannya pun terlihat tua, di mana kamu bisa melihat bangunan tersebut memang sudah berumur.
Selain itu, kamu juga bisa melihat banyak pedagang menjajakan barang jualan mereka. Beragam produk mulai dari pakaian, asesoris, hingga penukaran uang jadul (zaman dulu).
4. Klenteng
.jpg)
(Klenteng. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
Kamu perlu memasang pandangan dengan teliti. Pasalnya, untuk menemukan klenteng di Pasar Baru perlu berjalan masuk ke gang kecil. Kamu bisa menemukan papan dengan nama 'Wihara Dharma Jaya (Sin Tek Bio)'.
Klenteng ini merupakan salah satu klenteng yang telah lama berdiri di Jakarta. Pada awalnya, wihara ini bernama Klenteng Het Kong Sie Huis, selanjutnya berubah menjadi Sin Tek Bio pada tahun 1820. Pada 12 Mei 1982, berubah menjadi Dharma Jaya.
Tempat ibadah ini bisa dikunjungi oleh siapa saja. Namun, kamu perlu menjaga sikap dan menghormati bahwa bagaimana pun, ini adalah tempat ibadah. Toleransi harus tetap diutamakan, ya!
5. Kuliner - Cakue Ko Atek

(Cakue Ko Atek. Foto: Dok. Instagram Cakue Ko Atek Pasar Baru/@cakuekoatek)
Lapar setelah berjalan di area Pasar Baru? Tenang! Di sini ada banyak kuliner yang dijamin membuat kenyang. Pun, di Pasar Baru terdapat kuliner bersejarah juga, lho!
Seperti lirik lagu Lilik Suryani "Rumahku di salah satu gang, namanya Gang Kelinci", terdapat kuliner berumur setengah abad. Bakmi Gang Kelinci sudah ada sejak tahun 1957, lho. Bakmi legendaris tersebut beralamat di Jalan Kelinci Raya Nomor 1-3.
Selain itu, di gang kelinci ada kuliner legendaris lainnya. Cakue Ko Atek diketahui berdiri sejak tahun 1971. Toko legendaris ini bernuansa warna hijau terang dan sejak lama tidak pernah pindah tempat. Jadi, kamu mudah untuk menemukannya!
Selain dua hal tersebut, masih banyak kuliner yang terdapat di Pasar Baru. Namun, kamu perlu berhati-hati, ya. Karena ada makanan yang memang tidak halal untuk dimakan.
Itulah hal-hal yang menjadikan Pasar Baru menjadi destinasi wisata yang perlu kamu kunjungi. Dalam rangka HUT Jakarta tahun ini, Pasar Baru bisa menjadi lokasi yang pas bagi kamu yang ingin mengetahui lebih dalam tentang Jakarta.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)