WISATA
Indonesia Masih jadi Destinasi Wisata Favorit Traveler Australia, Ini Alasannya
A. Firdaus
Jumat 07 November 2025 / 14:11
Jakarta: Indonesia kembali menegaskan posisinya sebagai destinasi wisata unggulan bagi turis Australia. Data terkini yang dilansir Seasia Seats, menunjukkan bahwa sebanyak 1,74 juta wisatawan Australia berkunjung ke Indonesia sepanjang periode 2024–2025.
Angka tersebut sekaligus menempatkan Indonesia di urutan teratas tujuan luar negeri favorit warga Negeri Kanguru. Alias mengungguli sejumlah negara populer lainnya di kawasan Asia Pasifik, terutama negara tetangga Australia, Selandia Baru.
Ketertarikan wisatawan Australia terhadap Indonesia tak lepas dari kedekatan geografis serta keragaman budaya yang ditawarkan. Dibandingkan dengan negara tujuan lain, perjalanan ke Indonesia relatif singkat dan terjangkau, menjadikannya mudah diakses bagi berbagai segmen wisatawan.
Selain itu, perkembangan infrastruktur pariwisata nasional yang semakin baik, mulai dari akomodasi, transportasi, hingga pengalaman wisata, membuat Indonesia tetap menjadi pilihan utama. Indonesia juga mencerminkan wisata dan perjalanan berbasis keluarga karena jarak geografis yang dekat dan hubungan bersama.
Di posisi kedua, Selandia Baru mencatat 1,4 juta pengunjung, sebagian besar didorong oleh tren perjalanan keluarga dan kemudahan mobilitas antarnegara tetangga. Jepang menyusul di peringkat ketiga dengan 910.640 wisatawan Australia, memanfaatkan daya tarik budaya yang kuat, sajian kuliner khas, destinasi musim dingin, hingga maraknya budaya pop yang semakin digemari.
Untuk destinasi jarak jauh seperti Amerika Serikat dan China juga tetap menjadi pilihan relevan bagi wisatawan Australia. Amerika Serikat menerima 746.220 pengunjung, sementara Cina mencatat 652.950 pengunjung.
Kunjungan ke kedua negara tersebut umumnya berkaitan dengan keperluan bisnis, pendidikan, serta perjalanan liburan. Meski demikian, kontras jumlah menunjukkan bahwa kawasan Asia-Pasifik masih mendominasi pergerakan wisatawan Australia karena faktor biaya yang lebih ramah, banyaknya pilihan jalur penerbangan, serta waktu perjalanan yang lebih singkat.
Di Asia Tenggara sendiri, daya tarik Indonesia sebagian besar dipengaruhi oleh pesona Bali yang telah lama dikenal sebagai 'rumah kedua' bagi warga Australia. Namun, tren baru menunjukkan bahwa destinasi lain seperti Jakarta, Lombok, dan Labuan Bajo juga mulai dilirik oleh wisatawan.
Keragaman aktivita, mulai dari eksplorasi kuliner, wisata bahari, hingga pengalaman budaya, mendorong perluasan minat ke luar Bali. Seiring dengan investasi besar-besaran di sektor pariwisata serta dukungan fasilitas seperti digital visa, negara-negara Asia Tenggara seperti Thailand dan Vietnam diprediksi akan menguat di peta perjalanan pascapandemi, dan berpotensi menantang dominasi Indonesia di masa mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Angka tersebut sekaligus menempatkan Indonesia di urutan teratas tujuan luar negeri favorit warga Negeri Kanguru. Alias mengungguli sejumlah negara populer lainnya di kawasan Asia Pasifik, terutama negara tetangga Australia, Selandia Baru.
Alasan utama traveler Australia ke Indonesia
Ketertarikan wisatawan Australia terhadap Indonesia tak lepas dari kedekatan geografis serta keragaman budaya yang ditawarkan. Dibandingkan dengan negara tujuan lain, perjalanan ke Indonesia relatif singkat dan terjangkau, menjadikannya mudah diakses bagi berbagai segmen wisatawan.
Selain itu, perkembangan infrastruktur pariwisata nasional yang semakin baik, mulai dari akomodasi, transportasi, hingga pengalaman wisata, membuat Indonesia tetap menjadi pilihan utama. Indonesia juga mencerminkan wisata dan perjalanan berbasis keluarga karena jarak geografis yang dekat dan hubungan bersama.
Di posisi kedua, Selandia Baru mencatat 1,4 juta pengunjung, sebagian besar didorong oleh tren perjalanan keluarga dan kemudahan mobilitas antarnegara tetangga. Jepang menyusul di peringkat ketiga dengan 910.640 wisatawan Australia, memanfaatkan daya tarik budaya yang kuat, sajian kuliner khas, destinasi musim dingin, hingga maraknya budaya pop yang semakin digemari.
Untuk destinasi jarak jauh seperti Amerika Serikat dan China juga tetap menjadi pilihan relevan bagi wisatawan Australia. Amerika Serikat menerima 746.220 pengunjung, sementara Cina mencatat 652.950 pengunjung.
Kunjungan ke kedua negara tersebut umumnya berkaitan dengan keperluan bisnis, pendidikan, serta perjalanan liburan. Meski demikian, kontras jumlah menunjukkan bahwa kawasan Asia-Pasifik masih mendominasi pergerakan wisatawan Australia karena faktor biaya yang lebih ramah, banyaknya pilihan jalur penerbangan, serta waktu perjalanan yang lebih singkat.
Indonesia tak cuma Bali
Di Asia Tenggara sendiri, daya tarik Indonesia sebagian besar dipengaruhi oleh pesona Bali yang telah lama dikenal sebagai 'rumah kedua' bagi warga Australia. Namun, tren baru menunjukkan bahwa destinasi lain seperti Jakarta, Lombok, dan Labuan Bajo juga mulai dilirik oleh wisatawan.
Keragaman aktivita, mulai dari eksplorasi kuliner, wisata bahari, hingga pengalaman budaya, mendorong perluasan minat ke luar Bali. Seiring dengan investasi besar-besaran di sektor pariwisata serta dukungan fasilitas seperti digital visa, negara-negara Asia Tenggara seperti Thailand dan Vietnam diprediksi akan menguat di peta perjalanan pascapandemi, dan berpotensi menantang dominasi Indonesia di masa mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
RELATED ARTICLE
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0053 [51]
