WISATA

Menbud Fadli Zon Pastikan Kawasan Wisata Raja Ampat Terselamatkan dari Aktivitas Tambang

A. Firdaus
Jumat 06 Juni 2025 / 10:10
Jakarta: Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengakui bakal memastikan dan menyelamatkan situs sejarah yang mungkin saja terdampak tambang nikel di kawasan Raja Ampat, Papua Barat Daya.

“Saya belum cek ya, tapi kita memang tentu saja berusaha semaksimal mungkin menyelamatkan, melindungi situs-situs bersejarah,” ujar Fadli Zon saat ditemui di kantor Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Kamis 5 Juni 2025.

Menbud Fadli menambahkan bahwa pihaknya senantiasa berusaha menyelamatkan situs-situs bersejarah. Salah satunya batu prasasti Cianten yang berpotensi rusak karena tergerus air.

"Sehingga mungkin prasasti tulisannya itu semakin memudar,” katanya lagi.

Baca juga: Terancam Aktivitas Tambang, Wamenpar Ni Luh Berharap Kawasan Raja Ampat Jangan Dirusak

Menbud Fadli juga berharap situs-situs lain yang telah didaftarkan sebagai cagar budaya nasional dapat terlindungi dari berbagai pengaruh yang mampu merusak esensi atau nilai yang dimiliki prasasti.

Kementerian Kebudayaan hingga kini masih mengusahakan agar status cagar budaya nasional juga dapat tersemat untuk situs gua purba yang ada di Kalimantan Timur yakni Gua Sangkulirang yang memiliki sekitar 2.500 lukisan purba dari 58 gua dapat terbebas dari ancaman kerusakan yang diakibatkan pabrik semen.

“Kita juga berusaha untuk menghindari pengaruh itu. Dan saya juga akan pelajari tentu kita akan melakukan intervensi kalau terkait dengan cagar budaya atau situs-situs bersejarah yang berpotensi terganggu,” katanya lagi.
 

Menteri Bahlil hentikan aktivitas Tambang Nikel di Raja Ampat


Diberitakan sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memutuskan untuk menghentikan sementara operasi pertambangan nikel dari PT GAG Nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya.

"Kami untuk sementara, kita hentikan operasinya sampai dengan verifikasi lapangan," ujar Bahlil dalam jumpa pers di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Kamis, 5 Juni 2025.

Menurut Bahlil, perusahaan tersebut baru bisa beroperasi lagi sampai hasil verifikasi dari Kementerian ESDM keluar. Ia juga mengatakan, pihaknya segera turun langsung ke lokasi di lapangan untuk melihat kondisi yang sebenarnya terjadi dan sudah dijadwalkan untuk meninjau lokasi tambang nikel tersebut.

"Untuk sementara kegiatan produksinya disetop dulu, sampai menunggu hasil peninjauan verifikasi dari tim saya," imbuh Bahlil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH