WISATA

Perlunya Komitmen Menerapkan Pariwisata yang Bertanggung Jawab

A. Firdaus
Selasa 22 April 2025 / 14:15
Jakarta: Pariwisata yang Bertanggung Jawab adalah tentang 'menciptakan tempat yang lebih baik untuk ditinggali dan dikunjungi orang'. Pariwisata yang Bertanggung Jawab mengharuskan operator, pengusaha perhotelan, pemerintah, penduduk lokal, dan wisatawan untuk bertanggung jawab, mengambil tindakan untuk menjadikan pariwisata yang berkelanjutan.

Dalam Pertemuan Gabungan Komisi UN Tourism untuk Asia Timur dan Pasifik (CAP) dan Komisi UN Tourism Asia Selatan (CSA) ke-37 yang diselenggarakan pada 15–16 April 2025 di Jakarta, para pemangku kepentingan utama dari pemerintah dan pelaku industri berkumpul untuk membahas tantangan pariwisata yang krusial.

Forum tersebut juga diharapkan turut serta mendorong terciptanya masa depan industri pariwisata yang lebih berkelanjutan dan inklusif di kawasan Asia Timur, Selatan, dan Pasifik.

"Kita telah melakukan sejumlah diskusi dan pembahasan mengenai agenda utama yang akan membentuk masa depan pengembangan pariwisata di kawasan Asia-Pasifik. Ini menjadi kesempatan yang tepat untuk berbagi best practice lintas sektor sebagai upaya memperluas pengetahuan dan pengalaman kolektif kita, terutama dalam memajukan ekonomi sirkular untuk pengembangan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan," kata Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana.

Baca juga: Joint Commission Meeting jadi Momen Pengembangan Pariwisata di Kawasan Asia-Pasifik

Sejalan dengan pernyataan Menpar Widiyanti, Traveloka yakin pariwisata yang bertanggung jawab merupakan komitmen yang perlu diwujudkan bersama. Albert, Co-Founder Traveloka dan UN Tourism Ambassador for Responsible Tourism, menekankan pentingnya kolaborasi antara sektor publik dan swasta dalam mendorong transformasi industri.

"Kami sangat menghargai komitmen dan dukungan Pemerintah Indonesia serta UN Tourism dalam membentuk masa depan industri perjalanan dan pariwisata global yang lebih berkelanjutan," ujar Albert.

Sektor ini merupakan salah satu penggerak ekonomi terbesar di dunia, menghasilkan triliunan dolar dan menyerap jutaan tenaga kerja. Namun, tanpa pengelolaan yang bijak, pariwisata juga dapat membawa tekanan terhadap sumber daya, merusak ekosistem, dan menimbulkan dampak sosial terhadap masyarakat setempat.

Sebagai anggota afiliasi UN Tourism, Traveloka melihat kemitraan publik dan swasta dapat menjadi jembatan strategis untuk mewujudkan perubahan yang nyata.

"Selama 13 tahun perjalanan kami, kami terus menjalin kolaborasi dengan para mitra dan otoritas pariwisata, serta memberdayakan pengguna untuk membuat pilihan perjalanan yang lebih bertanggung jawab, sekaligus mendukung keberlangsungan komunitas," ujar Albert.

Sejak 2022, Traveloka telah menjalin kemitraan jangka panjang dengan Global Sustainable Tourism Council (GSTC) untuk mendukung lebih dari 130 mitra hotel di Asia Tenggara dalam menerapkan praktik keberlanjutan yang direkomendasikan oleh GSTC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH