WISATA
Kembalinya Tren Wisata Berkelompok untuk Keluarga dan Teman di 2023
Yatin Suleha
Senin 26 Desember 2022 / 11:00
Jakarta: Tak dipungkiri sektor pariwisata adalah sektor yang merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia dan salah satu penyumbang devisa utama bagi keuangan negara.
Dinukil dari laporan "Pariwisata Indonesia Pasca Pandemi, Pemulihan Pasar, dan Kerja Sama dengan Kawasan Amerika" dalam laman Kemenlu dipaparkan, menurut catatan Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD) dalam laporan Tourism Trends and Policies 2020, sektor pariwisata menyumbang hingga 536,8 trilyun rupiah atau mencapai 4,1 persen terhadap total Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2017 dan meningkat menjadi 6,1 persen pada tahun 2019.
Secara strategis, sektor pariwisata juga menyediakan lapangan kerja bagi 12,7 juta jiwa, atau 10,5 persen dari total lapangan kerja nasional. Pertumbuhan tahunan sektor pariwisata Indonesia juga melampaui rata-rata pertumbuhan sektor lainnya dalam perekonomian nasional selama 15 tahun terakhir.
Seiring dengan kecenderungan wisata yang dilakukan pada suasana akhir tahun, dalam survei Family Travel Trend 2022 dari Agoda mengungkapkan bahwa 4 dari 5 wisatawan akan berlibur dengan keluarga inti dalam 12 bulan ke depan.
Sedangkan bepergian dengan teman-teman terbukti lebih diminati ketimbang bepergian dengan keluarga besar. Lebih dari setengah (52 persen) merencanakan liburan untuk bertemu dengan kerabat mereka.
.jpg)
(Kecenderungan wisata berkelompok, baik teman atau keluarga. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Metodologi survei ini dilakukan bekerja sama dengan YouGov dengan lebih dari 10.000 wisatawan sebagai responden dari Indonesia, Australia, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Jepang, Vietnam, Taiwan, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Survei ini dilakukan pada 8-16 Juli 2022. Semua responden berusia 18 tahun ke atas.
Hasilnya ditemukan, wisatawan dari Indonesia (40 persen), Filipina (47 persen), dan Malaysia (35 persen) kemungkinan besar akan merencanakan dua atau lebih liburan keluarga di tahun mendatang.
Sementara wisatawan dari Singapura (61 persen), Taiwan (61 persen), dan Vietnam (59 persen) kemungkinan besar akan melakukan setidaknya satu perjalanan bersama keluarga inti.
Untuk berlibur bersama keluarga besar, wisatawan dari Indonesia, Filipina, dan Vietnam menduduki tiga posisi teratas. Ada pun masyarakat Jepang, Korea, dan Singapura cenderung tidak tertarik berlibur bersama keluarga besar.
"Makin ramai, makin meriah tampaknya menjadi pesan di seluruh Asia Tenggara, India, dan sekitarnya tahun ini karena Asia akhirnya dibuka kembali untuk perjalanan," beber Enric Casals, Regional Vice President Asia Tenggara, Oceania, dan India, Agoda.
"Survei Agoda Family Travel menunjukkan bahwa orang-orang benar-benar ingin menikmati kebersamaan dengan teman atau keluarga besar dalam liburan mereka dengan lebih dari 80 persen wisatawan berencana untuk bepergian dengan keluarga inti dan 52 persen memilih untuk bepergian dengan kerabat lain juga," papar Enric lagi.
Orang Australia dikenal dengan kecintaan mereka terhadap para mates alias teman-teman mereka, tetapi bukan berarti mereka tertarik berlibur bersama teman, karena wisatawan Australia hanya menempati peringkat ke-9 dalam melakukan perjalanan bersama teman-teman tahun ini. Digeser dari posisi puncak oleh wisatawan dari Filipina, diikuti oleh wisatawan Vietnam dan India.
.jpg)
(Ada juga beberapa preferensi teratas dalam perjalanan grup. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Perihal bepergian dengan keluarga atau dalam grup, wisatawan di seluruh dunia mencari nilai lebih untuk perjalanan mereka melalui budget hotel, persewaan liburan Agoda Homes, dan Inclusive Resort disebut sebagai tiga preferensi teratas dalam perjalanan grup.
"Wisatawan keluarga umumnya memiliki kebutuhan yang lebih kompleks ketika memilih akomodasi liburan. Sering kali mereka membutuhkan lebih banyak ruang, mungkin dengan fasilitas memasak, atau layanan seperti penitipan anak, klub anak-anak, tempat tidur tambahan atau kamar interkoneksi yang ditawarkan oleh hotel ramah keluarga," tutur Enric.
"Bisa mencari dalam satu platform untuk akomodasi, penerbangan, transportasi darat, aktivitas seru di tempat tujuan bisa mengurangi rumitnya merencanakan perjalanan. Artinya, ada lebih banyak waktu untuk bersantai dan menikmati waktu bersama orang-orang yang dicintai,” lanjut Enric Casals.
Wisatawan Indonesia (42 persen), Malaysia (39 persen), dan Taiwan (38 persen) lebih memilih persewaan liburan yang menawarkan fasilitas tambahan seperti dapur atau ruang tamu dan tempat tidur terpisah. Sedangkan Filipina (59 persen), India (44 persen), dan Korea Selatan (38 persen) menunjukkan preferensi tinggi untuk hotel murah.
Berbeda dengan wisatawan Jepang yang hampir separuhnya (43 persen) memilih chain hotel sebagai akomodasi pilihan dan 34 persen wisatawan Thailand yang condong ke resor nyaman yang menyediakan semua fasilitas (all-inclusive resorts).
Terlepas dari optimisme perjalanan dan pertumbuhan yang melampaui tingkat sebelum covid-19, 77 persen wisatawan secara global mengkhawatirkan penutupan perbatasan saat mereka sedang berada di luar negeri.
Wisatawan dari negara yang baru dibuka termasuk Korea Selatan dan Jepang adalah yang paling khawatir, dibandingkan Amerika Serikat (AS), Australia, dan India, yang dengan cepat mencabut aturan perbatasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Dinukil dari laporan "Pariwisata Indonesia Pasca Pandemi, Pemulihan Pasar, dan Kerja Sama dengan Kawasan Amerika" dalam laman Kemenlu dipaparkan, menurut catatan Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD) dalam laporan Tourism Trends and Policies 2020, sektor pariwisata menyumbang hingga 536,8 trilyun rupiah atau mencapai 4,1 persen terhadap total Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2017 dan meningkat menjadi 6,1 persen pada tahun 2019.
Secara strategis, sektor pariwisata juga menyediakan lapangan kerja bagi 12,7 juta jiwa, atau 10,5 persen dari total lapangan kerja nasional. Pertumbuhan tahunan sektor pariwisata Indonesia juga melampaui rata-rata pertumbuhan sektor lainnya dalam perekonomian nasional selama 15 tahun terakhir.
Seiring dengan kecenderungan wisata yang dilakukan pada suasana akhir tahun, dalam survei Family Travel Trend 2022 dari Agoda mengungkapkan bahwa 4 dari 5 wisatawan akan berlibur dengan keluarga inti dalam 12 bulan ke depan.
Sedangkan bepergian dengan teman-teman terbukti lebih diminati ketimbang bepergian dengan keluarga besar. Lebih dari setengah (52 persen) merencanakan liburan untuk bertemu dengan kerabat mereka.
.jpg)
(Kecenderungan wisata berkelompok, baik teman atau keluarga. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Makin ramai, makin meriah
Metodologi survei ini dilakukan bekerja sama dengan YouGov dengan lebih dari 10.000 wisatawan sebagai responden dari Indonesia, Australia, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Jepang, Vietnam, Taiwan, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Survei ini dilakukan pada 8-16 Juli 2022. Semua responden berusia 18 tahun ke atas.
Hasilnya ditemukan, wisatawan dari Indonesia (40 persen), Filipina (47 persen), dan Malaysia (35 persen) kemungkinan besar akan merencanakan dua atau lebih liburan keluarga di tahun mendatang.
Sementara wisatawan dari Singapura (61 persen), Taiwan (61 persen), dan Vietnam (59 persen) kemungkinan besar akan melakukan setidaknya satu perjalanan bersama keluarga inti.
Untuk berlibur bersama keluarga besar, wisatawan dari Indonesia, Filipina, dan Vietnam menduduki tiga posisi teratas. Ada pun masyarakat Jepang, Korea, dan Singapura cenderung tidak tertarik berlibur bersama keluarga besar.
"Makin ramai, makin meriah tampaknya menjadi pesan di seluruh Asia Tenggara, India, dan sekitarnya tahun ini karena Asia akhirnya dibuka kembali untuk perjalanan," beber Enric Casals, Regional Vice President Asia Tenggara, Oceania, dan India, Agoda.
"Survei Agoda Family Travel menunjukkan bahwa orang-orang benar-benar ingin menikmati kebersamaan dengan teman atau keluarga besar dalam liburan mereka dengan lebih dari 80 persen wisatawan berencana untuk bepergian dengan keluarga inti dan 52 persen memilih untuk bepergian dengan kerabat lain juga," papar Enric lagi.
Orang Australia dikenal dengan kecintaan mereka terhadap para mates alias teman-teman mereka, tetapi bukan berarti mereka tertarik berlibur bersama teman, karena wisatawan Australia hanya menempati peringkat ke-9 dalam melakukan perjalanan bersama teman-teman tahun ini. Digeser dari posisi puncak oleh wisatawan dari Filipina, diikuti oleh wisatawan Vietnam dan India.
.jpg)
(Ada juga beberapa preferensi teratas dalam perjalanan grup. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Value hunters 2023
Perihal bepergian dengan keluarga atau dalam grup, wisatawan di seluruh dunia mencari nilai lebih untuk perjalanan mereka melalui budget hotel, persewaan liburan Agoda Homes, dan Inclusive Resort disebut sebagai tiga preferensi teratas dalam perjalanan grup.
"Wisatawan keluarga umumnya memiliki kebutuhan yang lebih kompleks ketika memilih akomodasi liburan. Sering kali mereka membutuhkan lebih banyak ruang, mungkin dengan fasilitas memasak, atau layanan seperti penitipan anak, klub anak-anak, tempat tidur tambahan atau kamar interkoneksi yang ditawarkan oleh hotel ramah keluarga," tutur Enric.
"Bisa mencari dalam satu platform untuk akomodasi, penerbangan, transportasi darat, aktivitas seru di tempat tujuan bisa mengurangi rumitnya merencanakan perjalanan. Artinya, ada lebih banyak waktu untuk bersantai dan menikmati waktu bersama orang-orang yang dicintai,” lanjut Enric Casals.
Wisatawan Indonesia (42 persen), Malaysia (39 persen), dan Taiwan (38 persen) lebih memilih persewaan liburan yang menawarkan fasilitas tambahan seperti dapur atau ruang tamu dan tempat tidur terpisah. Sedangkan Filipina (59 persen), India (44 persen), dan Korea Selatan (38 persen) menunjukkan preferensi tinggi untuk hotel murah.
Berbeda dengan wisatawan Jepang yang hampir separuhnya (43 persen) memilih chain hotel sebagai akomodasi pilihan dan 34 persen wisatawan Thailand yang condong ke resor nyaman yang menyediakan semua fasilitas (all-inclusive resorts).
Terlepas dari optimisme perjalanan dan pertumbuhan yang melampaui tingkat sebelum covid-19, 77 persen wisatawan secara global mengkhawatirkan penutupan perbatasan saat mereka sedang berada di luar negeri.
Wisatawan dari negara yang baru dibuka termasuk Korea Selatan dan Jepang adalah yang paling khawatir, dibandingkan Amerika Serikat (AS), Australia, dan India, yang dengan cepat mencabut aturan perbatasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)